Suara.com - Lebih dari 800 warga Pakistan meregang nyawa akibat gelombang panas di negara itu. Karachi, Ibu Kota Paksitan, menjadi wilayah paling banyak korban jiwa, dengan jumlah 780 orang sejak Jumat lalu.
Di Provinsi lain, tercatat lebih dari 50 orang tewas akibat suhu panas 45 derajat celcius.
"Jumlah 850 orang masih kisaran. Kami masih terus mencatat. Kami meyakini jumlahnya lebih dari itu," jata Ijaz Afzal pejabat Kementerian Pakistan, seperti dikutip dari laman news.com.au
Dia menjelaskan bahwa seluruh rumah sakit Pakistan merawat pasien gelombang panas. "Jumlah pasien lebih dari 10 ribu orang. Mereka di antaranya menderita stroke ringan, dan kelelahan," kata Ijaz.
"Rumah sakit tak dapat menampung para pasien. Sehingga banyak pasien yang tergeletak di lantai," lanjutnya.
Sementara itu, juru bicara Organisasi Kesejahteraan Pakistan, Anwar Kazmi menyatakan bahwa dirinya belum pernah melihat hal seperti ini selama 40 tahun bekerja menaungi masyarakat.
"10 tahun lalu gelombang panas pernah terjadi. Tapi jumlah korban cuma 30 orang, tak sampai 800 seperti saat ini," katanya.
Guna membantu masyarakat, organisasi tersebut telah menyiapkan pengungisan sementara, juga air dan bahan pangan.
"Kami juga menyediakan tim medis di sana," lanjutnya.
Warga diliburkan
Menteri Paksitan Qaim Ali Shah mengatakan bahwa gelombang panas membuat pihaknya meliburkan warga dari sejumlah kegiatan, seperti bekerja dan sekolah.
Warga, kata Qaim, lebih baik berada di rumah agar tidak kepanasan. "Saya meminta warga untuk tinggal di rumah. Lebih baik berdiam diri rumah selama minggu ini daripada di luar," dia menegaskan.
"Saya berharap hujan segera datang. Layanan cuaca memperkirakan hujan akan datang pada pekan ini," tuturnya.
Seperti diketahui gelombang panas tengah kawasan Asia Selatan. Sebelum Pakistan, negara tetangga India juga merasakan hal serupa.
Gelombang panas India bahkan jauh lebih dahsyat memakan korban ketimbang Pakistan, hingga sejauh ini. Di sana, sekitar 2.500 orang tewas akibat kepanasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?