Suara.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun melaporkan gempa skala kecil di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kamis (25/6/2015) ke Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas Energi Sumber Daya Alam dan Mineral (ESDM) untuk ditindaklanjuti karena dampaknya cukup parah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Edi Harianto, Jumat, mengatakan, berdasarkan penuturan para warga Klangon, wilayah setempat sudah sering kali dilanda 'gempa desa' atau skala kecil. Selama tiga bulan terakhir sudah terjadi delapan kali gempa, namun dampak yang terakhir cukup parah.
"Kami meminta agar dilakukan penelitian apa pemicu gempa kecil yang berkali-kali itu. Apakah karena faktor alam atau lainnya. Kondisi ini sudah membuat resah warga," ujar Edy Hariyanto.
Menurut dia, gempa yang terjadi pada Kamis merupakan gempa yang terparah yang terjadi di wilayah setempat. Gempa tersebut telah menjatuhkan genting-genting atap rumah, meretakkan dinding, memecahkan lantai rumah, serta membuat jalan desa retak.
Hingga kini penyebab gempa berkekuatan 4,2 SR tersebut, belum diketahui. Pihak Pemkab Madiun juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengetahui asal gempa tersebut.
Seperti diketahui, sesuai data BMKG, telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 4,2 Skala Ritcher (SR) pada Kamis pukul 10:35 WIB di titik 7,73 LS, 111,69 LS dengan kedalaman 10 Kilometer (12 KM Tengggara Kabupaten Madiun).
Gempa tersebut juga dirasakan warga di sebagian wilayah Kabupaten Nganjuk yang berbatasan dengan Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Akibat gempa tersebut, sebanyak 57 rumah warga desa setempat mengalami kerusakan baik sedang maupun ringan. Pihak BPBD Kabupaten Madiun mengimbau warga untuk mewaspadai gempa susulan yang mungkin terjadi di wilayah lereng Gunung Wilis tersebut.
"Sampai sekarang kami terus memantau kondisi lokasi bersama pihak terkait seperti Polres Madiun, Kodim Madiun, dan lainnya," kata Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Madiun, Edi Harianto.
Ia juga meminta warga yang rumahnya dalam kondisi bahaya, agar tidak dihuni atau dikosongkan dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Untuk berjaga-jaga, pihaknya juga telah mempersiapkan dapur umum jika sewaktu-waktu dibutuhkan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Gempa M 4,0 Guncang Bima, Getaran Terasa Seperti Truk Melintas
-
Gempa M 4,7 Guncang Sumbar, BMKG Ungkap Sudah Terjadi 16 Kali Sepekan
-
Belum Kering Luka Banjir, Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Aceh Siang Ini
-
Apa yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Gempa? Ini Panduan Lengkap agar Tetap Aman
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil