Suara.com - Isu perombakan kabinet Pemerintahan Jokowi-JK yang semakin kuat belakangan ini jangan dijadikan "politik dagang sapi" atau tawar menawar politik oleh kekuatan politik dan partai politik, perombakan kabinet harus didasari pada peningkatan kinerja pemerintahan dan kesejahteraan rakyat.
Hal itu dikemukakan dalam diskusi dan talkshow bertemakan "Menteri Menghitung Hari", Sabtu (27/6/2015), yang menghadirkan Budi Arie, mantan aktivis UI 1998, Indo Barometer M Qodari, Juru bicara Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin, Ketua DPP PAN Yandri Susanto.
"Jika kabinet saat ini yang baru bekerja selama delapan bulan sudah mau dirombak atau Retoolling Cabinet maka bukan untuk hanya untuk mengakomodir kepentingan partai politik pendukung atau politik dagang sapi, tapi harus berorientasi kepada kinerja pemerintahan dan kesejahteraan rakyat," kata Budi Arie, mantan aktivis UI tahun 1998.
Jika memang Presiden Jokowi mau melakukan perombakan kabinet maka yang penting untuk dirombak adalah para menteri di bidang ekonomi karena ekonomi Indonesia sudah mengkhawatirkan ditandai dengan pelambatan ekonomi, mata uang Rupiah yang terus merosot, kinerja sektor rill juga menurun, tingkat konsumsi turun 40 persen dan permintaan motor turun 20 persen, tambah Budi Arie.
Sementara itu, Direktur Indo Barometer M Qodari menyarankan agar pendukung Jokowi wajib mengeluarkan raport kinerja kabinet karena ormas relawan ini yang pertama kali memberikan dukungan kepada Jokowi dan hingga kini masih kuat mendukung presiden Jokowi.
Berita Terkait
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Peringatan 13 Tahun Jokowi Masuk Gorong-Gorong: Momen Ikonik yang Mengubah Wajah Politik Indonesia
-
Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum
-
Kaleidoskop 2025: Jejak Tiga Kali Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo
-
Beban Polri di Pundak Prabowo, Pengamat Sebut Warisan 'Dosa' Politik Jokowi yang Merusak
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun