16 jenazah korban pesawat Hercules tiba di Lapangan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur. [suara.com/Oke Atmaja]
Rahmadani (46) terkejut ketika pertamakali mendengar kabar pesawat Hercules A-1310 jatuh di dekat permukiman warga di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara. Pasalnya, kemenakannya, Letda Penerbang Dian Sukma Pasaribu (25), ikut di pesawat yang jatuh pada Selasa (30/6/2015).
"Ketika saya mendapat kabar ini dari ibu saya, berita si Dian kecelakaan, nenek Dian karena ibu saya, itu disuruh lihat televisi ada kecelakaan, ada anak di sana si Dian. Saya kaget," kata Dani saat ditemui di tempat kerjanya di kawasan Jakarta Timur.
Dani mengatakan ibu Dian, Yarnani, langsung syok mendengar kabar tersebut, apalagi Dian menjadi salah satu korban meninggal dunia.
"Ya kalau untuk keluarga, paling histeris dari keluarga itu ibunya. Kalau bapaknya sih diam aja nggak terlalu banyak omong, mungkin terpukul juga. Dipendem," katanya.
Dani mengaku sudah punya firasat buruk sebelum kemenakannya yang menjadi anggota TNI AU dari Skadron 32 Malang pergi tugas.
"Jangankan di Halim, kalau dia mau terbang di mana saja, mau latihan misalnya di Malang, di Abdulrachman Saleh. Dani itu asal mau latihan bilang. Jadi saya udah berapa hari firasat saya badan saya udah nggak enak," katanya "Ya itu minta doa. Dia seringnya begitu. Nah Ketika dia mau berangkat ke ini enggak ada ngomongan."
Setelah mendengar kecelakaan pesawat, Dani langsung mendatangi Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Dian adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Di mata keluarga, Dian dikenal sebagai anak yang patuh kepada orangtua.
Sejak kecil, Dian sudah bercita-cita jadi tentara.
"Itu udah cita-cita dia, mau jadi angkatan. Mau TNI AU, AD terserah. Dia yang milih. Dia yang jalanin. Jadi kita sebagai orang tua ya ngarahin aja. Yang terbaik aja deh buat dia," kata Dani.
Dani bercerita kalau ada satu permintaan Dani yang dibelum dipenuhinya yaitu membeikan ponsel Android.
"Dia minta Android sama saya belum kesampaian saya kasih. Karena memang susah cari waktunya," katanya.
"Ketika saya mendapat kabar ini dari ibu saya, berita si Dian kecelakaan, nenek Dian karena ibu saya, itu disuruh lihat televisi ada kecelakaan, ada anak di sana si Dian. Saya kaget," kata Dani saat ditemui di tempat kerjanya di kawasan Jakarta Timur.
Dani mengatakan ibu Dian, Yarnani, langsung syok mendengar kabar tersebut, apalagi Dian menjadi salah satu korban meninggal dunia.
"Ya kalau untuk keluarga, paling histeris dari keluarga itu ibunya. Kalau bapaknya sih diam aja nggak terlalu banyak omong, mungkin terpukul juga. Dipendem," katanya.
Dani mengaku sudah punya firasat buruk sebelum kemenakannya yang menjadi anggota TNI AU dari Skadron 32 Malang pergi tugas.
"Jangankan di Halim, kalau dia mau terbang di mana saja, mau latihan misalnya di Malang, di Abdulrachman Saleh. Dani itu asal mau latihan bilang. Jadi saya udah berapa hari firasat saya badan saya udah nggak enak," katanya "Ya itu minta doa. Dia seringnya begitu. Nah Ketika dia mau berangkat ke ini enggak ada ngomongan."
Setelah mendengar kecelakaan pesawat, Dani langsung mendatangi Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Dian adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Di mata keluarga, Dian dikenal sebagai anak yang patuh kepada orangtua.
Sejak kecil, Dian sudah bercita-cita jadi tentara.
"Itu udah cita-cita dia, mau jadi angkatan. Mau TNI AU, AD terserah. Dia yang milih. Dia yang jalanin. Jadi kita sebagai orang tua ya ngarahin aja. Yang terbaik aja deh buat dia," kata Dani.
Dani bercerita kalau ada satu permintaan Dani yang dibelum dipenuhinya yaitu membeikan ponsel Android.
"Dia minta Android sama saya belum kesampaian saya kasih. Karena memang susah cari waktunya," katanya.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka