Suara.com - Ahli psikologi dari Rumah Perlindungan Sosial Anak Kementerian Sosial Euis Heni Mulyani menilai pengakuan yang disampaikan GT, anak usia 12 tahun yang diduga dianiaya ibu kandung bernama Sharon Rose Leasa Prabowo (47), tidak mengada-ada.
"Tidak ada identifikasi kebohongan sebab tidak bisa diputuskan secara sekilas. Assesment yang kita lihat, nggak ada kebohongan," kata Euis saat ditemui wartawan di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2015). Euis mengatakan telah melakukan wawancara langsung terhadap GT.
Kasus GT terungkap ketika bocah tersebut ditemukan tetangga di Kompleks Cipulir Permai, RT 15/9, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, berinisial FT. FT yang kasihan melihat keadaan GT, lalu mengadu ke Polres Metro Jakarta Selatan. GT mengaku tangannya digergaji ibunya. Tapi, polisi masih mendalami keterangan bocah tersebut.
Euis mengatakan faktor pendukung lain yang menunjukkan GT tidak berbohong ialah gestur tubuh dan ucapannya.
Selain dilakukan tes wawancara GT juga menjalani tes inteligensi.
"Ada tes grafis, ada indikator tertentu yang menunjukkan dia tidak bohong," kata dia.
Kesimpulan ini nanti akan dicocokkan dengan hasil pendalaman yang dilakukan ahli psikologi yang dilibatkan dalam kasus GT, seperti ahli psikologi forensik dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
"Hasil psikotes dan assesment dari Kemensos akan ditampung, dites juga dan akan di combine. Ada juga dari psikolog lain," kata Euis.
Sharon siang tadi mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan bersama CY (14), anak sulungnya. Ia menjalani pemeriksaan atas kasus dugaan penganiayaan terhadap GT.
Sharon membantah menganiaya GT.
"Tidak mungkin saya melakukan kekerasan terhadap anak saya sendiri," ujar Sharon.
Sharon tidak didampingi kuasa hukum. Ia mengatakan tidak perlu didampingi pencara dalam menghadapi kasus ini.
Ia berharap bisa bertemu anaknya yang sekarang dilindungi di rumah aman, Cipayung, Jakarta Timur.
Tag
Berita Terkait
-
Urine Ibu Bocah yang Digergaji Tangannya Juga Diperiksa Polisi
-
Kasus Anak Digergaji, Polres Jaksel Siapkan Psikolog
-
Bocah yang Diduga Digergaji Ibu Kini Dilindungi di Rumah Aman
-
Ibu Diduga Gergaji Tangan Anak, Polres Jaksel Periksa Dua Orang
-
Polres Jaksel Selidiki Dugaan Ibu Gergaji Tangan Anak Sendiri
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Permintaan Maaf Tak Cukup, Trans7 Digeruduk PWNU DKI
-
Bus Royaltrans Terbakar di Tol Dalam Kota, Transjakarta Minta Maaf dan Janji Evaluasi Armada
-
Lagi, Massa NU Kepung Gedung Trans7 Imbas Program 'Xpose Uncensored', Apa Tuntutan Mereka?
-
5 Fakta Kasus Penamparan Siswa SMAN 1 Cimarga Berujung Penonaktifan Kepsek dan Kritik Keras
-
KPK Lakukan Kajian Program Makan Bergizi Gratis untuk Cegah Korupsi
-
Cak Imin Soroti Tayangan Trans7 Soal Ponpes Lirboyo: Etika Penyiaran Harus Dijaga!
-
Menghilang Usai Penjarahan, Ahmad Sahroni Siapkan Kejutan Pada 10 November?
-
Mengaku Habib dan Minta Paksa Sarung Santri, Pria 53 Tahun di Bogor Diamankan Warga
-
Buron usai Bakar Istri Hidup-hidup, Warga di Jatinegara Jaktim Resah Ulah Suami Pembuat Onar
-
Agak Laen! Ngaku-ngaku Habib, Pria Ini Minta Paksa 3 Sarung Milik Santri Ponpes, Buat Apa?