Suara.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tetap bersikukuh bahwa kandungan klorin pada sembilan merek pembalut dan tujuh merek pantyliner berbahaya bagi kesehatan organ intim perempuan meski pihak Kementerian Kesehatan berpendapat sebaliknya.
Ilyani S. Andang, pengurus harian YLKI menyebut bahwa klorin berbahaya mengacu pada Permenkes RI No 472/Menkes/Per/V/1996.
"Dalam permenkes kan Kemenkes sendiri yang menyatakan bahwa klorin bersifat iritatif dan beracun. Nah iritasinya itu lho," ujar Ilyani ketika dihubungi, Rabu (8/7/2015).
Bahkan Ilyani menuding bahwa Kementerian Kesehatan terlalu terburu-buru dalam menyimpulkan bahwa pembalut berklorin aman digunakan. Ia juga mendesak Kemenkes untuk merevisi standar pembalut yang beredar di Indonesia.
"Harusnya Kemenkes kumpulkan dulu data dari Yayasan Kanker Indonesia. Harus survei juga kajian klinisnya terhadap beberapa produk," imbuhnya.
Sementara itu, Maura Linda Sitanggang selaku Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan menegaskan bahwa Permenkes tersebut dimaksudkan untuk melarang penggunaan zat pemutih tersebut dalam makanan atau obat-obatan karena bersifat racun jika dikonsumsi.
"Kalau klorin dikonsumsi ya tidak boleh karena sifatnya racun. Selama ini pembalut yang telah memiliki izin edar berarti telah melewati uji kemananan, mutu, dan kemanfaatan produk. Dari 2012-2015 ini kami belum temukan pembalut yang tidak memenuhi syarat," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota