Suara.com - Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso mengakui ada kelompok tertentu yang berupaya menghilangkan barang bukti kasus dugaan korupsi pengadaan UPS pada APBD DKI Jakarta 2014.
Dia sekaligus membantah kalau polisi bergerak lamban untuk mengungkap kasus korupsi UPS yang melibatkan pejabat di DKI Jakarta.
"Kasus UPS bukannya lamban, tapi perlu kehati-hatian. Karena ini terkait dengan ada kelompok yang memungkinkan akan menghilangkan alat bukti. Makanya kami tidak mengumumkan dulu (tersangka baru)," kata Budi Waseso di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Budi meminta kepada semua pihak untuk mempercayai Bareskrim dalam menangani kasus ini.
"Tapi yakin sajalah, kami terus mendalami. Sampai hari ini masih berjalan," ujarnya.
Dia menambahkan, berdasarkan laporan gelar perkara singkat kasus, ada beberapa tersangka baru.
"Kemungkinan ada penambahan tersangka tiga orang. Penyidik sudah melaporkan, namun saya belum bisa sampaikan karena menyangkut keamanan dalam penyidikan kasus tersebut," imbuhnya.
Sebelumnya, Budi Waseso menuturkan, kasus ini tidak berhenti pada dua tersangka dari tingkat eksekutif.
Dia juga mengisyaratkan membidik tersangka dari pihak swasta dan legislatif atau DPRD DKI Jakarta. Namun sampai sekarang belum juga ada progress reportnya.
Berita Terkait
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Kasus Pencemaran Nama Baik, Berkas Perkara Selebgram Lisa Mariana Dilimpahkan ke Jaksa
-
Wagub Babel Hellyana Diperiksa 5 Jam di Bareskrim Polri, Statusnya Kini...
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional