Suara.com - Tokoh oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi, pada Sabtu (11/7/2015) menyatakan partainya akan ikut dalam pemilihan umum pada 8 November mendatang, dengan tekad partainya akan mengubah undang-undang dasar, yang melarangnya mencalonkan diri menjadi presiden jika partainya menang.
Itu akan menjadi pemilihan umum pertama dalam seperempat abad bagi Liga Bangsa untuk Demokrasi (NLD). NLD diperkirakan bakal meraih dukungan jika pemungutan suara bebas dan adil.
"Kami memutuskan mengambil bagian dalam pemilihan umum itu," kata Suu Kyi kepada wartawan di kediamannya di Naypyidaw, ibu kota Myanmar.
Kepastian itu datang sesudah berbulan duga-duga mengenai kemungkinan partai tersebut memboikot pemilihan umum, yang dipandang sebagai ujian penting peralihan Myanmar menuju demokrasi setelah kekuasaan tentara yang telah berlangsung selama puluhan tahun berakhir pada 2011.
NLD menolak tidak ikut karena berjuang mengubah piagam zaman penguasa, yang melarang mereka dengan pasangan atau anak-anak asing menjadi presiden. Suami dan dua anak laki-laki Suu Kyi adalah orang Inggris.
Tapi, sesudah pada bulan lalu kalah dalam pemungutan suara kunci di parlemen untuk mengakhiri hak tolak tentara terhadap perubahan undang-undang dasar --rintangan pertama dalam mengubah ketentuan pembatasannya meraih jabatan tertinggi-- pemenang Nobel itu menyatakan tidak akan mundur.
Dengan diapit tokoh utama partainya pada jumpa pers itu, Suu Kyi menyatakan partainya mengetahui bahwa ia akan "dilarang" menjadi presiden. Ia menyatakan partainya memiliki rencana, kendati belum mempunyai nama calon untuk kepemimpinan itu jika menang dalam pemilihan umum tersebut, tapi ia menolak merinci.
"Kami tidak akan mengikuti pemilihan umum tanpa pemikiran tentang cara kami menangani masalah itu," kata Suu Kyi. Ia menambahkan bahwa partainya akan melipatgandakan upaya perubahan undang-undang dasar setelah pemilihan umum tersebut.
"Jika NLD menang dalam pemilihan umum, kami akan mengubah undang-undang dasar," katanya kepada wartawan.
Keputusan pemimpin Myanmar untuk melakukan perubahan politik dan ekonomi, mengakhiri keterkucilan negara dan sanksi dari Barat. (Antara/AFP)
Tag
Berita Terkait
-
Imbangi Myanmar, Pelatih Timnas Putri Indonesia U-20 Sanjung Mental Pemain
-
Setelah Lepas dari Penjara Myanmar Selebgram Arnold Putra Langsung Ceritakan Pengalamannya
-
Selebgram Arnold Putra Muncul di DPR Usai Dibebaskan dari Penjara Myanmar, Ada Apa?
-
AFF U-23: Imbangi Myanmar, Thailand Tantang Timnas Indonesia di Semifinal
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
MAKI Laporkan Eks Menag Gus Yaqut ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Pengawasan Haji
-
Tragis! Slamet Rahardjo Tewas Tenggelam di Cilincing
-
THR Haram di Kemnaker? KPK Usut Dugaan Korupsi Sistematis Libatkan Puluhan Pegawai!
-
Kualat! Gasak Motor Emak-emak usai Bebas, 2 Residivis di Jakbar Dicokok Lagi Asyik Main Judol
-
DPR Panggil KKP Senin Depan Terkait Tanggul Beton yang Rugikan Nelayan Cilincing
-
Foto-foto Istri Pejabat Kemenag yang Diduga Dapat Fasilitas Negara saat Pergi Haji di Tangan KPK
-
'Korupsi Nggak Harus Masuk Kantong Sendiri', Kejagung Patahkan Pembelaan Hotman Paris untuk Nadiem
-
Kejagung Sita Aset Eks Bos Sritex Iwan Setiawan Rp510 M, Termasuk 94 Bidang Tanah Milik Megawati
-
Soal Ferry Irwandi, Komisi I DPR Beri Pesan ke TNI: Banyak Kasus Lain yang Lebih Urgent Ditindak
-
Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh 2025 Naik Signifikan, Pemkot Surabaya Komitmen Pemerataan Pendidikan