Suara.com - Panitia seleksi calon pimpinan KPK meloloskan 48 nama ke tahapan ketiga. Nama politisi PPP Ahmad Yani ternyata tak masuk di dalamnya.
Juru bicara pansel KPK Betti Alisjahbana sebelum lolos ke tahapan ketiga, para kandidat harus melalui tes objektif dan makalah.
"Waduh, kita nggak bisa bicara spesifik ya, tetapi beberapa pertimbangan kita satu adalah hasil tes objektif kemudian hasil penilaian makalah, kemudian makalah tentang ekspresi diri, dan masukan-masukan yang kita terima dari masyarakat," kata Betti di gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (14/7/2015).
Jadi, kata Betti, tidak benar Ahmad Yani gagal lantaran berlatarbelakang politisi. Nasib Ahmad Yani semata-mata didasarkan pada hasil seleksi.
"Ya, jadi kita nggak bisa komentar mengenai orang per orang. Karena kita melihat kriteria untuk semuanya sama. Jadi kita melihat dari segi hasil tesnya, kemudian hasil penilaian makalah, kemudian makalah yang ekspresi diri karena dari situ kita tahu motivasinya, kita tahu karakternya, dan kemudian kita juga pertimbangkan masukan-masukan dari masyarakat berkaitan dengan integritas dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan antikorupsi," kata Betti.
Selain Ahmad Yani, Komisioner Komisi Yudisial Imam Anshori Saleh juga tidak lolos. Imam sebelumnya dinilai banyak kalangan sebagai jobseeker atau pencari kerja, pasalnya selain mendaftar calon pimpinan KPK, dia juga terdaftar dalam calon pimpinan KY.
Betti tidak mengatakan bahwa alasan Imam gagal karena jobseeker.
"Semuanya kita nilai berdasarkan hasil tes objektif dan makalah dan masukan masyarakat," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor