Suara.com - Suasana berpuasa di Traiskirchen, Austria berbeda. Di sana umat Muslim berpuasa harus berbaur dengan umat non Muslim.
Namun itu yang menjadi pembeda berpuasa di sana. Terlebih di dekat kawasan itu ada kawasan pengungsian penduduk timur tengah yang negaranya digoyang perang saudara.
Sebuah pemandangan gotong royong pembuatan makanan berbuka dan sahur di sana sangat toleran. Penyelenggaraan pembuatan kudapan itu sediakan Turkish Islamic Cultural Association.
Setiap harinya lebih dari 2.500 orang datang ke sini untuk makan. Mereka sebagian besar pengungsi dari lebih dari 20 negara, termasuk Mongolia, Ukraina, Suriah, Afghanistan, Somalia dan Libya yang tinggal di kamp pengungsian.
"Kami telah menyelenggarakan buka puasa ini selama 14 tahun terakhir," Presiden Turkish Islamic Cultural Association, Erdal Kaymaz, kepada Al Jazeera.
"Awalnya kami mulai dengan memberi makan ke 300 orang. Tetapi telah meningkat setiap tahun karena kenaikan jumlah pengungsi di Austria karena konflik dan dunia politik," kata Kaymaz.
Makanan tersedia berkat kucuran dana dari amal masyarakat dunia, termasuk para pebisnis. Sementara para relawan sebagian besar para pengungsi dan warga Austria.
"Kami telah memiliki koki yang sama selama 14 tahun terakhir. Dia memasak makanan yang semua orang suka," katanya.
Lebih dari 150 kilogram daging, 100 kilogram beras dan sayuran dimasak selama Ramadan. Salah satu koki di sana, Isa Kiris mengatakan aktivitasnya terus berlangsung seharian untuk menyiapkan sahur dan berbuka.
"Saya senang semua orang menyukai masakan saya. Mereka tidak pernah mengeluh dan saya memberikan yang terbaik untuk mereka makan. Aku bisa merasakan rasa sakit dari orang-orang, yang telah meninggalkan negara mereka karena keadaan sulit," kata Isa.
Para relawan bukan cuma Muslim, ada juga yang Kristen. Salah satunya Claudia Jahns-Kozan. Dia sudah sebulan menjadi relawan.
"Ini adalah tugas dari setiap orang Austria untuk datang dan membantu di sini. Ini adalah saudara-saudara kita dari negara jauh menjalani kehidupan keras," kata Jahns-Kozan.
Para pengungsi senang selama Ramadan. Mereka menyebut, ini sebagai dapur Ramadan gratisan.
"Saya tinggal di kamp pengungsi dan saya datang ke sini dengan istri saya untuk makan makanan yang enak ini," kata Alexa, pengungsi dari Ukraina.
"Ini jauh lebih baik daripada makanan di kamp pengungsian. Saya seorang Kristen dan saya telah mendengar bahwa Ramadan akan segera berakhir. Ini menyedihkan," kata Alexa. (Al Jazeera)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Prabowo Cari Aman dari Kasus Judol? PDIP: Gerindra Bukan Tempat Para Kriminal!
 - 
            
              Prabowo Pasang Badan Soal Utang Whoosh: Jangan Dipolitisasi, Nggak Usah Ribut-ribut!
 - 
            
              Puan Maharani: Negara Harus Permudah Urusan Rakyat, Bukan Persulit!
 - 
            
              Gebrakan Ambisius Prabowo: Whoosh Tembus Banyuwangi, Pasang Badan Soal Utang
 - 
            
              Prabowo Akhirnya Bicara Soal Polemik Whoosh: Saya Tanggung Jawab Semuanya!
 - 
            
              Makin Beringas! Debt Collector Rampas Mobil Sopir Taksol usai Antar Jemaah Umrah ke Bandara Soetta
 - 
            
              Dari Logo Jokowi ke Gerindra: 5 Fakta Manuver Politik 'Tingkat Dewa' Ketum Projo Budi Arie
 - 
            
              Said Abdullah PDIP Anggap Projo Merapat ke Prabowo Strategi Politik Biasa, Ada 'Boncengan' Gibran?
 - 
            
              7 Fakta Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Harta Cuma Rp4,8 Miliar