Suara.com - Kasus dwelling time pelabuhan Tanjung Priok cukup menyita perhatian publik. Bagaimana tanggapan warga Jakarta dengan kasus korupsi yang masih terus terjadi di Indonesia.
Seorang warga Palmerah, Jakarta bernama Abraham mengatakan bahwa koruptor harus dihukum tegas. Hal tersebut menurutnya, agar para pelaku korupsi di Indonesia jera.
"Saya rasa koruptor-koruptor itu harus dihukum secara tegas, kalau perlu hukuman mati seperti di China harus mulai diterapkan di Indonesia. Kalau cuma dihukum 5 tahun atau 10 tahun mana ada yang jera. Kalau hukuman mati kan orang jadi mikir ulang untuk korupsi," tegasnya saat ditemui Suara.com di acara Car Free Day, Jakarta, Minggu (2/8/2015).
Warga Jakarta lain bernama Marsudi mengungkapkan bahwa dirinya sudah bosan mendengar kasus korupsi yang terus menerus terjadi di Indonesia. Ia hanya berharap aparat berwenang dapat dengan cepat menangani kasus tersebut.
"Saya udah bosan denger kasus korupsi. Habis gimana ya, hukuman yang dikasih sama koruptor ringan. Terus perlakuan ke dia (koruptor) kalau dipenjara ya enak. Saya berharap aja sih ke pihak yang berwenang supaya bisa mengusut tuntas kasus ini," kata Marsudi, seorang warga Kuningan, Jakarta Selatan.
Lebih lanjut seorang warga Kebon Sirih bernama Dhika menyarankan, agar para koruptor ditahan dengan para pelaku kriminal biasa.
"Saya nggak mau nanggapin kasusnya. Tapi yang saya sarankan buat para koruptor supaya kalau dipenjara, biar dijadiin satu sel dengan para pelaku pembunuhan dan tindak kriminal jalanan. Yang kita tahu selama ini kan koruptor dipenjara di penjara yang enak," kata Dhika.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka mengenai kasus dwelling time pelabuhan Tanjung Priok. Keempat tersangka tersebut berinisial MU,ME,IM dan PP. Hingga saat ini kasus tersebut masih dikembangkan oleh direktorat reserse kriminal khusus Polda Metro Jaya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?