Suara.com - Heri Akhmad Rivai (55) datang ke Jakarta, berniat menjual ginjal. Ia aksi di Bundaran Hotel Indonesia. Uang hasil penjualan organ tubuh tersebut nanti akan dipakai untuk biaya kuliah putrinya, Dindi Intan Pertiwi. Ia tidak punya duit untuk bayar kuliah semester 5 sebesaar Rp3 juta yang harus dibayar pada 6 Agustus 2015.
Dindi sekarang kuliah strata 1 di Universitas Jeneral Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Saat ini, dia baru masuk semester 5 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Administrasi Negara.
Aksi warga Kampung Mekarsari RT 001/002, Desa Singasari, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menarik perhatian wartawan. Ia berdiri di pinggir jalan dan menunjukkan kertas bertuliskan: Saya Mau Menjual Ginjal Untuk Biaya Kuliah Putri Saya.
Setelah peristiwa tersebut diberitakan, muncul tanggapan positif dari Unsoed.
"Kemarin ada dari pihak kampus Unsoed ke rumah saya di Singaparna, Tasik, katanya untuk diusahakan keringanan biaya Dindi Intan Pertiwi," kata Heri kepada suara.com melalui telepon, Minggu (2/8/2015).
Perwakilan universitas yang datang ialah Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dosen, dan alumni. Mereka memahami kesusahan keluarga Intan sehingga berniat menjual ginjal untuk biaya kuliah.
"Kemarin ketemu istri saya, mau (mereka bilang) mau diusahakan bisa bebas biaya sampai akhir semester, sampai di wisuda. Merke juga menyemakatin anak saya bilang 'jangan berkecil hati, semangat harus terus ditingkatkan lagi' dari pihak kampus ngomong gitu ke Intan," kata dia.
Heri lega akhirnya masalah biaya kuliah anaknya selesai sebelum kehilangan organ tubuhnya.
Heri kemudian mengeluhkan kondisinya sekarang di Tasik.
"Saya berterimakasih sudah ada yang ingin mbantu anak saya, tapi saya bingung karena saya tidak punya pekerjaan, untuk modal harian saya di sini. Saya bimbang dan saya harus bagaimana," kata dia.
Walau begitu, istri dan anak melarang Heri untuk meneruskan niat menjual ginjal.
"Anak dan istri saya melarang lagi. Dia bilang jangan diteruskan lagi, daripada akhirnya kehormatan keluarga jadi makin jelek," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Dua Karyawan PT WKM Diduga jadi Korban Kriminalisasi, Aktivis Malut Tuntut PT Position Angkat Kaki!
-
Profil dan Rekam Jejak Afriansyah Noor: Kembali Jadi Wamenaker, Pengganti Immanuel Ebenezer
-
Siapa Sarah Sadiqa? Mengenal Srikandi Baru Pilihan Prabowo Jadi Kepala LKPP
-
Beda Jauh dari Mahfud, Kenapa KPU Tak Cantumkan Pendidikan Terakhir Gibran?
-
Kursi Menteri BUMN Kini Kosong, Erick Thohir: Nanti Ada...
-
Dilantik Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Harta Angga Raka Prabowo Tembus Rp 33 Miliar
-
Djamari Chaniago dan Ahmad Dofiri Dianugerahi Pangkat Jenderal Kehormatan oleh Prabowo
-
Sudah 7 Hari Mogok Makan di Rutan, Aktivis Syahdan Husein: Sampai Semua Tahanan Politik Dibebaskan!
-
Erick Thohir Jadi Menpora, Siapa Menteri BUMN Sekarang?
-
Jadi Menko Polkam, Intip Kekayaan Djamari Chaniago: Punya Kapal Laut Hingga Harley Davidson