Suara.com - Puluhan warga Desa Karangwuni, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, berebut air bantuan dari tangki Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kamis (6/8/2015). Dinas memberikan bantuan air sebanyak 5.000 liter hari ini secara gratis.
Desa Karangwuni merupakan salah satu desa yang mengalami kekurangan air akibat musim kemarau berkepanjangan. Persediaan air di sana sudah langka.
"Saya sudah nunggu sejak pagi hari untuk mendapat bantuan air biar tidak kehabisan, lumayan berhemat ini karena bisa untuk mengurangi pembelian air bersih," kata Tukiman, warga Desa Karangwuni.
Tukiman datang dengan membawa jerigen dan ember.
Tukiman menambahkan sudah selama tiga bulan belakangan warga desa terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan sehari - hari.
Warga terpaksa membeli air bersih dari swasta dengan harga bervariasi mulai dari Rp150 ribu hingga Rp160 ribu.
"Selama ini ya terpaksa beli dari tangki swasta satu tangki air dengan isi 5.000 liter bisa digunakan kira - kira tiga minggu sampai satu bulan," kata Tukiman.
Sementara itu, Musito, mengatakan sebenarnya di desa ada jaringan pipa sejak tahun 1997, namun sampai saat ini pipa tersebut tidak dialiri air.
"Sejak tahun 1997 sebenarnya sudah ada pipa PDAM tapi sampai sekarang PDAM belum mengaliri air," kata Musito.
Musito menambahkan setiap musim penghujan warga selalu mengandalkan sumber air dari telaga serta bak penampung air hujan.
Air yang ditampung bak juga menjadi stok untuk musim kemarau.
Namun beberapa bulan lalu persediaan air warga sudah habis, telaga pun sudah kering sehingga mereka terpaksa membeli air bersih.
"Saat ini semua sudah kering, jadi warga ya terpaksa harus membeli," kata Musito. (Wita Ayodhyaputri)
Berita Terkait
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga, Jangkauan Program Desalinasi Pemprov Jateng Terus Diperluas
-
Terdampak Kekeringan, Warga Situbondo Kesulitan Air Bersih
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
Terkini
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi
-
Pemprov DKI Luncurkan Ambulans Listrik Pertama, Pramono: Ini Jadi Model Awal Transisi Energi
-
Beda Jalan dengan 18 Gubernur, Pramono Anung Beberkan Alasan Tak Protes Anggaran Dipangkas Rp15 T
-
Ratusan Siswa di 82 Sekolah Mamasa Sulawesi Barat Rasakan Digitalisasi Berkat Listrik Masuk Desa
-
Ingatkan Pesan Bung Karno Saat Ganefo, PDIP Tegaskan Tolak Kedatangan Tim Senam Israel
-
Nama-nama Anggota Komite Reformasi Polri Sudah di Kantong Presiden, Istana: Tunggu Tanggal Mainnya
-
PLN Energi Primer Indonesia Gandeng Timas Suplindo Bangun Pipa Gas WNTS-Pemping
-
Nadiem Masih Dibantarkan di RS Usai Operasi, Kejagung: Penyidikan Korupsi Chromebook Jalan Terus