Polda Metro Jaya dan Polres Garut membongkar makam Sekretaris Direktur XL Hayriantira alias Rian di TPU Cibunar, Garut, Jawa Barat, Jumat (7/8/2015). [suara.com/Tri Setyo]
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengatakan selain membawa mobil Hayriantira alias rian, tersangka AW juga membawa ATM dan sertifikat rumah Rian. AW membawa kabur barang tersebut setelah membunuh Rian di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat.
"Yang kami tahu, selain mobil korban, tersangka AW juga membawa buku tabungan dan ATM Rian, untuk nominalnya sekitar Rp200 juta, dan sertifikat rumah di Cimanggis, Depok, dengan taksiran harga Rp300 juta," kata Krishna di Polres Garut, Jawa Barat, Jumat (7/8/2015).
Ia menambahkan AW membawa kabur telepon selular teman dekatnya itu demi menghilangkan jejak pembunuhan.
"Untuk HP korban, tersangka AW membawa kabur dan menjual HP tersebut di terminal Guntur. Ini dugaan kami juga untuk menghilangkan jejak pembunuhan tersangka," tambahnya.
Lebih jauh, Krishna mengatakan anggota Polres Garut nanti juga akan melakukan penyidikan paralel. Hal tersebut, menurutnya, dimaksudkan untuk menyinkronisasi temuan penyidik.
"Sekarang pihak dari kita yang ke Garut, nantinya pihak dari Polres Garut yang ke Jakarta. Untuk menyinkronisasi semua temuan dan penyidikan. Ini kita namakan penyidikan paralel," ujar Krishna.
Rian sebelumnya dilaporkan hilang pada April 2015 karena sejak November 2014 keluarga tak tahu kabarnya.
Dari hasil penelusuran polisi, kasus terungkap. Rian ternyata menjadi korban pembunuhan yang dilakukan teman dekat, AW, pada Kamis (30/10/2014) di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat.
Kasus ini terkuak setelah polisi menemukan mobil korban di rumah AW.
Sejak kemarin, tersangka dibawa ke Hotel Cipaganti untuk melengkapi pemberkasan. Dia diminta melakukan peragaan pembunuhan.
Hari ini, jenazah korban di tempat pemakaman umum Cibunar, Garut, dibongkar. Selain untuk memenuhi keinginan keluarga agar bisa dipindahkan ke Brebes, Jawa Tengah, juga untuk kepentingan penyidikan kasus.
"Yang kami tahu, selain mobil korban, tersangka AW juga membawa buku tabungan dan ATM Rian, untuk nominalnya sekitar Rp200 juta, dan sertifikat rumah di Cimanggis, Depok, dengan taksiran harga Rp300 juta," kata Krishna di Polres Garut, Jawa Barat, Jumat (7/8/2015).
Ia menambahkan AW membawa kabur telepon selular teman dekatnya itu demi menghilangkan jejak pembunuhan.
"Untuk HP korban, tersangka AW membawa kabur dan menjual HP tersebut di terminal Guntur. Ini dugaan kami juga untuk menghilangkan jejak pembunuhan tersangka," tambahnya.
Lebih jauh, Krishna mengatakan anggota Polres Garut nanti juga akan melakukan penyidikan paralel. Hal tersebut, menurutnya, dimaksudkan untuk menyinkronisasi temuan penyidik.
"Sekarang pihak dari kita yang ke Garut, nantinya pihak dari Polres Garut yang ke Jakarta. Untuk menyinkronisasi semua temuan dan penyidikan. Ini kita namakan penyidikan paralel," ujar Krishna.
Rian sebelumnya dilaporkan hilang pada April 2015 karena sejak November 2014 keluarga tak tahu kabarnya.
Dari hasil penelusuran polisi, kasus terungkap. Rian ternyata menjadi korban pembunuhan yang dilakukan teman dekat, AW, pada Kamis (30/10/2014) di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat.
Kasus ini terkuak setelah polisi menemukan mobil korban di rumah AW.
Sejak kemarin, tersangka dibawa ke Hotel Cipaganti untuk melengkapi pemberkasan. Dia diminta melakukan peragaan pembunuhan.
Hari ini, jenazah korban di tempat pemakaman umum Cibunar, Garut, dibongkar. Selain untuk memenuhi keinginan keluarga agar bisa dipindahkan ke Brebes, Jawa Tengah, juga untuk kepentingan penyidikan kasus.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili