Suara.com - Polresta Bekasi Kota, Jawa Barat, mengerahkan 1.200 personelnya untuk mengamankan jalannya aksi demonstrasi sekitar 2.000 massa dari berbagai organisasi Islam di wilayah setempat.
"Personel yang kita kerahkan terdiri dari 700 personel Polresta Bekasi Kota dan 500 personel bantuan dari Brimob Polda Metro Jaya," kata Kepala Bagian Operasional Polresta Bekasi Kota Kompol Hersiantony, di Bekasi, Senin.
Menurut dia, para personel itu telah disiagakan di sekitar gerbang barat Kompleks Kantor Pemkot Bekasi Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.
Menurutnya, personel tersebut terbagi menjadi lima lapis pengamanan untuk menjaga situasi tetap kondusif.
"Lapis pertama akan ditempati tim negosiator yang beranggotakan 70 orang Polwan," katanya.
Tim lapis pertama bertugas untuk menegosiasikan tuntutan para demonstran agar berjalan kondusif.
Namun bila lapis pertama gagal, kata dia, akan ada lapis kedua yang diisi oleh personel Satpol PP Kota Bekasi.
"Lalu lapis tiga beranggotakan Dalmas Awal, dan lapis empat Dalmas Lanjutan," katanya.
Pada lapis terakhir, kata dia, pihaknya menyiagakan Brimob dari Polda Metro Jaya bersenjata lengkap.
Tim tersebut bertugas menghalau para demonstran masuk ke area kompleks Pemkot Bekasi agar tetap tertahan di luar gerbang.
"Tapi kami berharap demonstrasi kali ini hanya sampai lapis satu saja," katanya.
Hersiantony mengemukakan, pihaknya juga menyiagakan 40 personel Satlantas Polresta Bekasi Kota menjaga kondusivitas akses lalin di Jalan Ahmad Yani.
Hingga berita ini dibuat, massa masih berkumpul di Islamic Center Kota Bekasi yang berjarak sekitar satu kilometer dari Kompleks Perkantoran Pemkot Bekasi.
Diperkirakan massa akan bergerak menuju lokasi demonstrasi sekitar pukul 10.00 WIB dengan cara berjalanan kaki.
Aksi demonstrasi ini berkaitan dengan pembangunan Gereja Santa Clara, Bekasi Utara, yang ditolak kaum muslim karena dianggap menyalahi prosedur perizinan yang dikeluarkan oleh Pemkot Bekasi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
KPK Dalami Informasi dari Pansus Haji dalam Dugaan Korupsi Kuota dan Penyelenggaraan Haji
-
Refly Harun Tanggapi Analisis Said Didu soal Langkah Prabowo Lepas dari 'Geng Solo Oligarki Parcok'
-
Mendagri Dorong Kepala Daerah Perkuat Pengawasan dengan Optimalkan Peran APIP
-
Dibunuh-Perkosa Atasan, Dina Oktaviani Ternyata Karyawati Alfamart KM 72 Tol Cipularang
-
Sempat Mengigau, Kronologi Tabrakan di Udara Tewaskan Praka Zaenal Mutaqim Jelang HUT TNI
-
Belajar dari Tragedi Ponpes Al Khoziny, DPR Desak Evaluasi Nasional Bangunan Pesantren Tua
-
Laporan ke Dewan Pers Meningkat di Era AI, Banyak Pengaduan soal Akurasi dan Keberimbangan Berita
-
Ammar Zoni Kepergok Edarkan Narkoba, DPR Pertanyakan Sistem Pengawasan Lapas: Sudah Berulang!
-
Kasus Korupsi Chromebook, Kejagung Panggil 10 Saksi Termasuk Pejabat Perusahaan Teknologi
-
Sengkarut Haji Era Yaqut: Tak Cuma Kuota, Katering hingga Akomodasi Jemaah Diduga Jadi Bancakan