Suara.com - DPD Partai Amanat Nasional Kota Surabaya tetap ngotot calon wali kota Surabaya adalah Dhirman Abror jika terjadi koalisi dengan Demokrat.
"PAN sejak awal sudah merekomendasi Abror sebagai cawali bukan cawawali. Sedangkan cawawali-nya dari Demokrat," kata Ketua DPD PAN Surabaya Surat di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/8/2015).
Menurut dia jika calon wali kota-nya bukan Abror, harus ada pembicaraan lagi.
"Kalau mau berubah, ya, tergantung DPP. Masalahnya dari DPP bersedia atau tidak ya belum tahu," katanya.
Selain itu, lanjut dia, yang menjadi persoalan lagi adalah apakah Abror sendiri bersedia untuk posisi sebagai calon wakil wali kota Surabaya?.
"Ya harus ngomong dulu pak Abror-nya gimana? karena Pak Abror melamarnya di PAN sebagai calon wali kota, bukan wakil wali kota," katanya.
Saat ditanya apakah sudah ada pembicaraan lebih lanjut dengan Demokrat terkait hal ini, Surat mengatakan terus melakukan komunikasi dengan Demokrat, tapi hingga Senin pagi masih belum ada titik temu.
"Perdebatannya masih seputar calon wali kotanya siapa, wakil wali kota siapa," ujarnya.
Ia menyadari bahwa PAN hanya memiliki empat kursi sehingga perlu koalisi dengan partai lain. Sampai saat ini, koalisi yang dianggap pas adalah dengan Demokrat yang memiliki enam kursi. Hal ini dikarenakan syarat untuk mengusung pasangan kandidat harus memiliki 10 kursi.
Ditanya apakah hari ini ada pertemuan dengan Demokrat untuk membicarakan hal ini, Surat enggan memberitahukannya.
"Saya masih di Kediri saya masih fokus di Muswil. Kalau komunikasi dengan Demokrat saya tinggal telepon ke pak Hartoyo (Plt Ketua DPC Demokrat Surabaya)," katanya.
Sementara itu, Plt. Ketua DPC Demokrat Surabaya Hartoyo belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui ponselnya terdengar nada sambung, namun tidak diangkat.
Sekretaris DPC Demokrat Surabaya Junaedi mengatakan pada dasarnya DPC Demokrat Surabaya mengenai koalisi dengan PAN serta persoalan pencalonan akan tetap koordinasi dengan DPD Demokrat Jatim.
"Kami sudah dipanggil DPD untuk koordinasi mengenai hal itu," katanya.
Saat ditanya hasil koordinasi seperti apa, Junaedi enggan mengatakannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
Terkini
-
Istana Minta Maaf Usai Cabut Paksa ID Jurnalis CNN, Janji Tak akan Terulang Lagi
-
Kebakaran Hebat di Taman Sari Hanguskan Permukiman Padat, Kerugian Tembus Rp28 Miliar
-
Pelajar 15 Tahun Setir Pajero, Tabrak Dua Rumah di Ciputat Gara-Gara Salah Injak Gas
-
Heboh Pengakuan Mengejutkan WNI di Australia: Gibran Sendiri yang Bilang Tak Lulus Kuliah di Sydney
-
JPPI Ungkap 3 Masalah Fundamental Program MBG, Desak Reformasi Badan Gizi Nasional
-
Usut Kasus Korupsi di DJKA, KPK Panggil Billy Beras
-
Tidak Ada yang Ahli Gizi: Ini Latar Pendidikan Tiga Pimpinan BGN di Tengah Sorotan Kasus MBG
-
Ngaku Tak Dendam, Prabowo Blak-blakan: Anies yang Bantu Aku Menang karena Emak-emak Kasihan
-
Polisi Ungkap Fakta di Balik Penemuan Kerangka Manusia di Proyek Perumahan Tangerang
-
Sebut Lonjakan Korban Keracunan MBG Capai 8.649 Anak, JPPI Minta Program Dihentikan