Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hassan menyatakan partai yang dipimpinnya belum diminta untuk mengisi struktur menteri Kabinet Kerja jika terjadi reshuffle atau perombakan.
"Tidak, tidak, PAN belum diminta untuk isi jabatan menteri Kabinet Kerja," kata Zulkifli selepas Halal Bi Halal di Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Menurut Zulkifli, keberadaan PAN baik di luar ataupun di dalam kabinet sama terhormatnya, karenanya dia tidak ingin berandai-andai. Mantan Menteri Kehutanan itu mengatakan reshuffle diperlukan jika publik memerlukan kepercayaan dan keyakinan pada pemerintah dan sebagai upaya memberikan rasa nyaman pada masyarakat.
Lebih lanjut, Zulkifli mengatakan jika ada reshuffle, bukan hanya harus diisi orang-orang yang mampu meyakinkan pasar, tapi juga harus ada sinyal yang menunjukkan pemerintahan yang kuat.
"Pasar bukan hanya melihat reshuffle orang yang dipercaya, tapi juga pemerintahan yang stabil dan kuat," ujar dia.
Ketika ditanya masuknya kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pramono Anung ke dalam Kabinet Kerja, Zulkifli mengatakan mereka adalah kader partai yang baik dan berintegritas yang seharusnya sudah dari dulu masuk kabinet.
Sementara itu, mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa menyatakan reshuffle adalah kewenangan presiden, sehingga dia mengharapkan semua pihak untuk tidak mengejar jabatan.
"Menurut saya itu kewenangan presiden, sebaiknya tidak usah mengejar-ngejar jabatan, itu saja," katanya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan pengurus PAN masuk ke dalam kabinet kerja, Hatta enggan berkomentar tentang hal tersebut.
"Itu terserah pengurus sekarang, saya tidak mau berkomentar tentang itu," ujar mantan Menteri Perhubungan tersebut. (Antara)
Berita Terkait
-
20 Oktober Jadi Ujian Prabowo, Akankah Lepas Bayang Jokowi dan Rombak Kabinet?
-
Presiden Empat Kali Reshuffle dalam Setahun, Pengamat: Kabinet Prabowo Kian Gemuk dan Tidak Efisien
-
Prabowo Lantik Gubernur Papua hingga Jajaran Pimpinan LPS dan BP BUMN
-
Siapa Dirgayuza Setiawan? Otak Komunikasi Prabowo yang Resmi Jadi Asisten Khusus Presiden
-
Dari KPK ke Istana: Profil Akhmad Wiyagus, Jenderal Integritas Kini Jadi Wamendagri
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum
-
Skandal Haji Makin Melebar: KPK Kini Juga Bidik Korupsi Konsumsi dan Akomodasi