Suara.com - Rumah duka Dania Agustina Rahman (19), pendaki asal Sukabumi yang tewas setelah mengalami kecelakaan di Gunung Semeru dipenuhi rekan korban.
"Kami tidak sangka sahabat kami ini pulang begitu cepat, padahal belum lama ini kami alumni SMA Negeri I Kota Sukabumi mendaki bersama Dania ke Gunung Papandayan, Jabar," kata rekan korban, M. Rener Indrayana, Kamis (13/8/2015).
Menurutnya, Dania yang merupakan warga Komplek Perbata RT 04 RW 04, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi, selama di SMA, jiwa petualangannya sudah terlihat, apalagi saat masuk Universitas Pasundan, Bandung, korban kerap mengajak rekan alumni SMA untuk mendaki gunung.
Belum lama ini, Dania juga mendaki Gunung Papandayan, kemudian Gunung Gede. Bahkan sebelum mendaki Gunung Semeru, korban sempat merencanakan mendaki Gunung Rinjani.
"Almarhumah selalu ceria, walaupun saat pendakian terlihat wajah bahagianya di mana rekan sudah capai ia tetap semangat. Bahkan, keceriaannya terlihat saat sampai di puncak gunung," tambahnya.
Sebelum kecelakaan yang menewaskan anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Dede Rahman dan Neneng Sunengsih tidak menunjukan gelagat yang aneh.
Sementara, bibi korban, Rena Maryana, mengatakan saat ini keluarga tengah menunggu kakak korban yang berada di Bandung yakni Dewi untuk bersama-sama menjemput ke Lumajang, Jatim di mana jenazah keponakannya itu sudah dievakuasi oleh Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian terhadap para pendaki yang juga rekan korban yang mengalami kecelakaan di Gunung Semeru.
Akibat peristiwa ini, ibu korban, Neneng Sunengsih, belum bisa sadarkan diri karena terpukul dengan kepergian anak ketiganya. "Kami hanya bisa pasrah dan harus ikhlas dengan kepergian Dania, kami minta doanya agar arwah almarhumah diterima di sisi Allah SWT," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO