Suara.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X menegaskan Alun-alun Utara Yogyakarta bukan tempat berjualan maupun parkir sehingga perlu dilakukan penataan agar tidak terkesan kumuh.
"Alun-alun itu adalah ruang publik, tetapi bukan untuk berjualan atau parkir karena keberadaan Alun-alun Utara atau Alun-alun Selatan itu menyatu dengan keraton. Kalau alun-alun kumuh maka keraton akan kumuh. Saya tidak mau seperti itu, karena saya tidak kumuh," kata Sri Sultan HB X saat mencanangkan Penataan Kawasan Keraton di Yogyakarta, Kamis (13/8/2015).
Menurut dia, menjaga kondisi Alun-alun Utara maupun Alun-Alun Selatan agar tidak kotor atau kumuh adalah prinsip yang harus direalisasikan, namun akan ada toleransi yang diberikan agar masyarakat tetap bisa mencari nafkah.
Masyarakat, lanjut dia, sudah bisa memanfaatkan lokasi berjualan yang disediakan yaitu di sisi barat, timur dan utara Alun-Alun Utara.
Pemerintah DIY melakukan perbaikan terhadap pendopo-pendopo yang berada di sekeliling alun-alun, termasuk memberikan fasilitas tambahan berupa shelter untuk berjualan, air bersih, dan toilet yang bisa dimanfaatkan wisatawan.
"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada pedagang yang sudah mau menempati lokasi berjualan yang baru. Sekarang, tinggal menjaga kebersihannya," katanya.
Sultan pun tidak keberatan jika pagar yang berada di sekitar Pekapalan sisi timur dirobohkan untuk memfasilitasi pedagang khususnya pedagang lesehan yang tidak memperoleh tempat berjualan.
"Silakan saja jika tembok pagar dirobohkan. Asal jangan berjualan di trotoar atau jalan," katanya.
Sementara itu, Koordinator Percepatan Penataan Alun-alun Utara Didik Purwadi mengatakan penataan alun-alun meliputi berbagai bidang, seperti perbaikan cagar budaya, penambahan sarana dan prasarana, pengaturan pedagang, lalu lintas, parkir, serta kelembagaan pengelola kawasan.
Penambahan sarana dan prasarana yang sudah dilakukan di antaranya, perbaikan pendopo di sekitar Alun-alun Utara, mengganti pasir dan perbaikan drainase di Alun-alun Utara, pembangunan parkir Ngabean menjadi dua tingkat, penyediaan 129 shelter dan 90 gerobak untuk pedagang, penambahan toilet underground serta pengadaan mobil road sweeper.
"Tahap awal penataan Alun-alun Utara sebagai sub kawasan Keraton sudah selesai, tetapi masih akan tetap dilanjutkan pada tahap berikutnya untuk mengontrol agar kondisinya tetap terjaga," katanya.
Ia berharap penataan yang dilakukan tersebut mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta termasuk lama tinggal wisatawan di kota tersebut.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, akan mendukung rencana Pemerintah DIY dalam menata kawasan Keraton.
"Alun-Alun Utara itu bukan tanah kosong, tetapi bagian dari Keraton Yogyakarta. Harapannya, dengan penataan ini, kawasan akan terlihat lebih rapi," katanya.
Sedangkan pedagang yang belum tertampung, seperti pedagang musiman yang hanya datang saat kondisi ramai, lanjut Haryadi, akan dicarikan solusinya bersama dengan Pemerintah DIY.
Berita Terkait
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Apa Beda Gelar Hamengku Buwono, Paku Alam, Paku Buwono, dan Mangkunegara? Ini Penjelasannya
-
Siapa Pejabat yang Salip Mobil Sultan HB X di Lampu Merah? Pengawalannya Beda Jauh!
-
Pembongkaran Parkiran Abu Bakar Ali: Antara Penataan Malioboro dan Nasib Masyarakat
-
Iringi Sri Sultan Hamengku Buwono X Saat Demo, Ini 4 Gendhing Kurmat Dalem yang Sakral
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka