Suara.com - Berdasarkan hasil evaluasi akhir program kerja 100 hari Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti, Polda Nusa Tenggara Barat mendapat peringkat pertama dalam pengungkapan kasus korupsi di wilayah.
Kapolda NTB melalui Direktur Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kombes Pol Prasetijo Utomo kepada wartawan di Mataram, Jumat (14/8/2015), mengatakan bahwa dalam jangka waktu tersebut, Polda NTB telah berhasil mengungkap 68 kasus korupsi.
"Dari target pencapaian 22 kasus, Polda NTB berhasil mengungkap 68 kasus korupsi dalam program kerja 100 hari Kapolri yang baru," katanya.
Prestasi gemilang tersebut disampaikannya setelah Polda NTB mendengar kabar dari Mabes Polri beberapa waktu lalu. "Jadi dengan tujuan untuk meningkatkan sinergitas dalam pemberantasan korupsi, dibentuklah satuan tugas (satgas) antikorupsi, untuk Polda NTB sendiri dikenal dengan nama satgas IV," ujarnya.
Kemudian, prestasi lainnya yang diperoleh Polda NTB yakni penegakkan hukum penyimpangan distribusi barang bersubsidi yang dibentuk dalam satgas VII. "Untuk satgas VII, Polda NTB memperoleh peringkat tiga," ucapnya.
Diakuinya untuk satgas IV dan VII, Polda NTB memberikan perhatian lebih, baik berupa aduan dan laporan masyarakat maupun hasil temuan lapangan pihak Polda NTB. "Terutama mengenai dugaan penyimpangan anggaran dan penyelundupan barang bersubsidi," katanya.
Lebih lanjut, terkait penanganan kasus korupsi, pihaknya selalu membangun koordinasi dengan pihak BPKP NTB maupun penyidik kejaksaan, baik itu dalam menentukan dan memutuskan sebuah perkara.
"Koodinasi yang kami bangun, utamanya dalam hal perhitungan nilai kerugian negara maupun petunjuk tekhnis lainnya," kata Prasetijo.
Atas pencapaian tersebut, Prasetijo mengarahkan kepada anggotanya untuk terus meningkatkan kinerja dan sinergitas sesama aparat penegak hukum (APH) lainnya.
Dalam kesempatan itu pula, ia juga mengapresiasi partisipasi masyarakat NTB atas aduan dan laporan yang jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. "Dengan prestasi ini, menandakan komunikasi masyarakat sudah mulai terbangun dengan pihak kepolisian," ucapnya.
Selain itu, Prasetijo juga memberikan apresiasi kepada seluruh insan pers yang bertugas di wilayah NTB. "Ini juga berkat peran serta insan pers yang telah bertugas dalam mengawal setiap kasus yang kami tangani," katanya.(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India