Suara.com - Pemerintah menaikkan penerima bantuan tunai bersyarat atau program keluarga harapan (PKH) untuk masyarakat miskin menjadi enam juta dalam RAPBN 2016.
"Bantuan tunai bersyarat atau PKH dari 2,5 juta kita naikkan menjadi enam juta penerima manfaat. Skemanya nanti masih sama dengan PKH," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, peningkatan jumlah penerima bantuan bertujuan memperkecil rasio gini yang kini sebesar 0,4. Sementara target pemerintah dalam RAPBN 2016 menargetkan rasio gini sebesar 0,39.
RAPBN 2016 juga menargetkan tingkat kemiskinan menurun menjadi sembilan hingga 10 persen yang kini masih 11,25 persen.
Sedangkan dalam RAPBN 2016 pemerintah menargetkan pengangguran terbuka menjadi 5,2-5,5 persen dan indeks pembangunan manusia menjadi 70,1.
Sebelumnya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakan target kemiskinan Millenium Development Goals (MDGs) yang ditargetkan pada 2015 sulit tercapai karena beberapa indikator masih jauh dari target.
Target tersebut sulit diwujudkan diantaranya persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional hingga akhir 2014 sebanyak 11,25 persen, sedangkan targetnya adalah 7,55 persen sampai akhir 2015.
Sementara berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), bantuan tunai bersyarat yang ditujukan untuk masyarakat termiskin Indonesia telah meningkatkan capaian pendidikan rumah tangga miskin, menciptakan dampak multiganda melalui investasi pada diri sendiri, meningkatkan status kesehatan ibu dan anak, menurunkan angka kurang gizi, meningkatkan perekonomian setempat serta mengurangi kesenjangan dan kemiskinan.
Sejak diluncurkan pada 2007 hingga 2012, jumlah yang diterima masyarakat miskin sebesar Rp600.000 hingga maksimal Rp2,2 juta per tahun, dengan rata-rata Rp1,4 juta per rumah tangga per tahun. Sementara pada 2013 terdapat kenaikan jumlah yang diterima rata-rata menjadi Rp1,8 juta per rumah tangga per tahun. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
MBG Tetap Jalan Meski Kekurangan Terjadi, Pemerintah Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa