Aksi pengibaran bendera yang dilakukan puluhan mahasiswa dari BEM UIN Arraniry, di halaman gedung DPR Aceh, akhirnya terhenti setelah salah seorang polisi yang bertugas menjaga gedung tersebut melepaskan tembakan peringatan.
Pantauan suara.com di lokasi, mahasiswa yang menggelar aksi tanpa pengawalan kepolisian, tiba di gedung dewan sekitar pukul 15.00 WIB. Sesampai di sana, mereka langsung memanjat pagar yang terkunci untuk memasuki halaman gedung DPR Aceh. Di halaman gedung, para mahasiswa langsung memanjat ke salah satu tiang bendera guna meraih tali yang diikat pada tiang tersebut.
Namun sebelum aksi ini membuahkan hasil, mereka dihalau oleh pihak polisi dan penjaga gedung. Sempat terjadi ketegangan dan saling dorong antara pihak keamanan dan mahasiswa yang mencoba merebut tiang bendera.
Namun karena semakin ricuh, salah seorang polisi langsung mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Alhasil mahasiswa yang sudah berhasil memanjat dan mendapatkan tali pengikat bendera pun turun kembali.
Ketua BEM UIN Arraniry, Said Fuadi Fajar Ramadhan mengatakan aksi pengibaran bendera bintan bulan di halaman gedung DPR Aceh, merupakan bentuk sindiran sekaligus kekasalan mahasiswa terhadap sejumlah petinggi di Aceh.
"Pejabat kita selama ini sibuk dengan persoalan bendera. Jadi biar kami yang mengibarkannya, biar mereka bisa memikirkan yang lain. Biar ini kami yang tangani, dan mereka bisa berpikir bagaimana mensejahterahkan rakyat Aceh," kata Said usai aksi melakukan aksi di Banda Aceh, Sabtu (15/8/2015).
Aksi demo para mahasiswa ini, mulanya diawali dengan orasi dan pembagian uang Rp1 juta per KK di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh. Uang Rp1 juta per KK merupakan sindiran atas tidak terealisasinya janji pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf.
Selain itu mahasiswa juga membakar bendera PBB dan Negara Finlandia. Mereka menilai, PBB dan mantan presiden Finlandia, Marthi Arthisari, gagal menyelamatkan Aceh menuju perdamaian yang sesungguhnya.
"Pasca MoU Helsinki, isu merdeka yang menjadi slogan perjuangan sudah mengarah ke hal yang lebih positif dan tidak lagi dimaknai sebagai bentuk pemisahan diri. Akan tetapi lebih kepada memerdekakan rakyat Aceh dari kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan. Namun harapan itu, sampai 10 tahun perdamaian terjadi, masih jauh panggang dari api," ujar Said.
Para mahasiswa ini juga mempertanyakan sejumlah aliran dana yang ada untuk Aceh. Menurut mereka, Rp80,9 trilun dana BRR tak jelas arah implementasinya. Kemudian sejak 2008 hingga 2015, Rp41 triliun dana Otsus hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang dan ladang korupsi para penguasa.
"Masih banyak permasalahan-permasalahan lain yang ternyata selama 10 tahun perdamaian ini tidak memberi makna damai yang mendalam, seperti masalah reintergrasi, korupsi, kemiskinan, dan pengangguran," katanya.[Alfiansyah Ocxie]
Berita Terkait
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Krisis Keuangan, OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Aceh Ventura
-
Kronologi EO MTQ di Aceh Kabur, Sosok Pemilik PT Qpro Creasindo Viral
-
Aceh Sedot Investasi Rp3,58 Triliun, Investor Lokal Merajai
-
Penemuan Batu Giok Raksasa di Nagan Raya, Beratnya Mencapai 5000 Ton
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta