Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Kabupaten Malang, mengemukakan sejumlah daerah di Jawa Timur mengalami kekeringan karena sudah lebih dari tiga bulan tidak turun hujan.
"Sebagian besar wilayah di Jawa Timur sudah tidak turun hujan sama sekali lebih dari dua bulan, bahkan ada yang tiga bulan, sehingga mengalami kekeringan. Dalam peta kami, daerah yang kekeringan ditunjukkan dengan noktah warna merah," kata petugas BMKG Karangploso Ahmad Luthfi di Malang, Sabtu.
Sejumlah daerah yang tidak menikmati turunnya hujan selama sekitar 90 hari itu di antaranya adalah Kedungdung (Bangkalan), Alas Buluh (Banyuwangi), Bajulmati (Banyuwangi), Pasewaran (Banyuwangi), Kesamben (Blitar), Dander (Bojonegoro), dan Cerme (Bondowoso).
Selain itu juga Balongpanggang (Gresik), Tapen (Jombang), Besuki (Kediri), Bluri (Lamongan), Dungus (Madiun), Kandanggan (Madiun), Bantur (Malang), Proppo (Pamekasan), Galis (Pamekasan), Telebuk (Pasuruan), Kedungsumur (Probolinggo), Glagah (Probolinggo), Jatibanteng (Situbondo), dan Robaru (Sumenep).
Ia mengatakan BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso secara berkala menginformasikan pembaruan data setiap 10 hari. Informasi tersebut disampaikan kepada para pihak termasuk pemegang kebijakan agar bisa diantisipasi lebih dini.
Kondisi kekeringan yang dialami berbagai daerah harus menjadi perhatian serius para pemangku kebijakan, sehingga informasi terkait iklim dan cuaca sangat dibutuhkan semua pihak. "Kali ini prioritas pada penyediaan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan mudah dipahami," ujarnya.
Ahmad Luthfi berharap data dan informasi yang terkait potensi kekeringan sampai kepada masyarakat dan para pengambil kebijakan. "Biar lebih berdaya guna untuk menjadi sebuah keputusan yang tepat," tambah Luthfi.
Menurut dia, pemanfaatan informasi dan peringatan dini dari BMKG harus menjadi prioritas berbagai pihak, khususnya pelaku usaha yang berkaitan dengan iklim dan pengambil kebijakan yang akan merumuskan keputusan strategis.
"Dengan informasi yang kita sampaikan secara berkala, diharapkan dapat membantu meminimalkan dampak negatif sebagai akibat dari kondisi kekeringan tersebut," ujar Luthfi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Bendungan Rusak Diterjang Bencana, Hampir 3 Ribu Hektare Sawah di Kota Padang Terancam Kekeringan
-
Terdampak Kemarau, Waduk Perning Nganjuk Mengering
-
Terdampak Kekeringan, Warga Situbondo Kesulitan Air Bersih
-
Dilanda Kemarau, Waduk Dawuhan Madiun Mengering
-
Turki di Ambang Kekeringan Parah: Istanbul Hanya Punya 4 Bulan Air Tersisa
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah
-
Diteror Bom Molotov usai Kritik Pemerintah, Ini 7 Fakta Serangan di Rumah DJ Donny
-
Kenapa Penerima Bansos di Kantor Pos Harus Foto Diri dengan KTP dan KK? Ini Penjelasan Dirut PT Pos
-
Figur Publik Kritis Diteror, Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Soliditas: Warga Jaga Warga!
-
Malam Tahun Baru, KAI Commuter Tambah 26 Perjalanan KRL Jabodetabek hingga Dini Hari
-
TNI Harus Swadaya Tangani Bencana, Ketua Banggar DPR Desak BNPB Lebih Gesit Koordinasi Anggaran
-
Kortas Tipikor Tetapkan 3 Tersangka Korupsi PJUTS ESDM, Negara Rugi Rp19,5 Miliar!
-
BLTS Rp 900 Ribu di Aceh Tamiang Disalurkan Manual, Kantor Pos Masih Rusak Pascabencana
-
Penanganan 7 Ruas Jalan Nasional Terdampak Pasca Bencana di Aceh Tamiang Berangsur Pulih