Aldo mengaku, pilihannya untuk masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada juga karena inisiatifnya sendiri, bukan karena paksaan dari orang tuanya.
"Ya pilih kedokteran karena memang minat bakat saya ke sini, bukan karena disuruh atau dipaksa, saya pingin kalau jadi dokter bisa bermanfaat bisa menolong orang tidak mampu, kalau jadi dokter ada orang sakit yang penting diobatin dulu, kalau nggak punya uang ya gratis," kata Aldo.
Aldo berangan-angan, kelak jika sudah lulus dari Fakultas Kedokteran, dirinya ingin melanjutkan pendidikan untuk mengambil program spesialis, meskipun hingga kini Aldo belum menemtukan akan mengambil spesialis apa.
Kendati demikian Aldo ingin hidupnya lebih bermanfaat bagi orang lain. Aldo bercita-cita kelak setidaknya bisa menjadi kepala rumah sakit, agar dapat membangun dan memperbaiki sistem yang ada, sehingga pelayanan rumah sakit dapat lebih maksimal dan tidak terlampau mahal.
Remaja yang selalu masuk peringkat tiga besar saat SD hingga SMA ini ternyata masuk menjadi salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada melalui ujian masuk, dan bukan melalui jalur undangan.
"Masuknya lewat jalur tes bukan undangan, sebenernya di sekolah waktu itu nilai saya masuk tiga besar, kan kuota jalur undangan cuman tiga orang, harusnya bisa masuk tapi yang nilainya diperingkat lima dia pake sertifikat-sertifikat KIR (Karya Ilmiah Remaja-red) ya jadi saya nggak masuk," ujar Aldo.
Tak bisa masuk lewat jalur undangan, Aldo tak putus asa. Dirinya menyiapkan tes ujian masuk universitas selama satu bulan penuh dan berhasil.
"Kan waktu itu ada libur sebulan jadi selama sebulan saya belajar untuk tes, tapi ya belajarnya santai juga sih, ternyata keterima, dan gak ada kesulitan waktu mengerjakan soal ujian seleksi masuk universitas," ujar Aldo. (Wita Ayodhyaputri)
Berita Terkait
-
Nongkrong di Kalangan Mahasiswa: Lebih dari Sekadar Kumpul
-
Buku Masih Jadi Teman atau Sekadar Tanda Kehadiran di Kampus?
-
Aksi Nyata PENGMAS Perma AGT FP Unila di Panti Asuhan Ruwa Jurai
-
Unpaid Internship: Atas Nama Pengalaman dan Eksploitasi Tenaga Kerja Gratis
-
CEK FAKTA: Mahasiswa Demo di Mako Brimob pada 7 September 2025?
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP
-
Tim Independen LNHAM Terbentuk, Bakal Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus 2025
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya