- Presiden Prabowo Subianto membentuk Tim Reformasi Polri.
- Presiden Prabowo Subianto membentuk setuju membentuk Tim Investigasi Independen
- Koalisi masyarakat sipil mendesak usut tuntas kasus kericuhan demonstrasi akhir Agustus (Prahara Agustus).
Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, menyatakan dukungan terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto membentuk tim reformasi kepolisian. Menurutnya, Presiden adalah pihak yang paling memahami kebutuhan institusi Polri sebagai alat negara penjaga keamanan dan ketertiban.
Politisi Partai NasDem ini menegaskan bahwa DPR memaknai positif keinginan Presiden tersebut.
"Saya kira Presiden lah yang paling mengerti, paling paham apa yang dibutuhkan karena bagaimanapun Polri ini kan alat negara... penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta penegakan hukum," ujar Rudianto kepada wartawan, Jumat (12/9/2025).
Ia menambahkan bahwa semangat reformasi ini seharusnya tidak hanya berlaku untuk Polri, tetapi juga untuk seluruh lembaga tinggi negara—baik legislatif, eksekutif, maupun yudikatif—sebagai upaya koreksi dan perbaikan kinerja demi kepentingan masyarakat.
"Kalau ditanya Presiden ada keinginan membentuk tim reformasi Polri, ya kita menghormati dan mendukung itu," jelasnya.
Respons Prabowo atas Tuntutan Publik
Rencana pembentukan tim reformasi ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden Prabowo dengan para tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Kepresidenan pada Kamis (11/9/2025). Dalam dialog tersebut, Presiden menyetujui dua tuntutan utama publik; membentuk Komisi Reformasi Kepolisian dan membentuk Tim Investigasi Independen untuk mengusut kericuhan demonstrasi akhir Agustus (Prahara Agustus).
Ketua Majelis Pertimbangan PGI, Pendeta Gomar Gultom, yang hadir dalam pertemuan tersebut, mengonfirmasi bahwa usulan reformasi kepolisian disambut baik oleh Presiden.
"Saya kira ini juga atas tuntutan dari masyarakat yang cukup banyak," kata Pendeta Gultom.
Baca Juga: KontraS Ajukan Tiga Tuntutan untuk Tim Investigasi Demo Ricuh Bentukan Prabowo
Selain itu, mantan Menteri Agama Lukman Hakim menambahkan bahwa tuntutan lain seperti pembebasan demonstran yang ditahan juga telah disampaikan dan diterima dengan baik oleh Presiden.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Komisi III Kritik Usulan Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa DPR: Absennya Pemaknaan Negara Hukum
-
Kritik Keras Perkap 10/2025, Mahfud MD Sebut Tidak Ada Dasar Hukum dan Konstitusionalnya
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
Borok Ayu Puspita Terbongkar! Uang Calon Pengantin Dipakai Liburan Keluar Negeri dan Bayar Cicilan
-
Tinjau Langsung Pengungsi di Langkat, Janji Prabowo: Kami Tak Akan Tinggalkan Kalian Sendiri
-
Aksi Balas Dendam Matel di Kalibata Picu Kerugian Rp1,2 Miliar, Polisi Rencanakan Upaya Revitalisasi
-
Korban WO Ayu Puspita Tembus 207 Orang, Polisi: Kerugian Sementara Capai Rp11,5 Miliar!
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Evaluasi
-
Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
-
Kios hingga Kendaraan Dibakar usai Pengeroyokan Matel di Kalibata, Pramono: Saya Tidak Mau Terulang!