News / Nasional
Jum'at, 12 September 2025 | 19:59 WIB
Ilustrasi kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto. [ANTARA FOTO/Andi Firdaus]
Baca 10 detik
  • Presiden Prabowo melakukan lawatan darurat ke Doha, Qatar hari ini.
  • Tujuannya bertemu Emir Qatar pasca-serangan dari Israel.
  • Kunjungan ini sebagai bentuk solidaritas dan dukungan langsung Indonesia.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah diplomasi cepat dengan terbang langsung ke Doha, Qatar, hari ini, Jumat (12/9/2025).

Lawatan darurat ini dilakukan untuk bertemu Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, sebagai respons atas serangan Israel ke Doha beberapa hari lalu.

Langkah mendadak ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Kabinet, Letkol Teddy Indra Wijaya.

"Iya betul, hari ini Presiden Prabowo terbang ke Doha (Qatar) untuk bertemu langsung dengan Emir Qatar, sore waktu setempat," kata Teddy kepada wartawan.

Teddy menjelaskan bahwa keputusan Presiden untuk segera berangkat adalah sikap reaktif atas situasi keamanan di sana.

Keputusan untuk terbang langsung ke zona yang baru saja mengalami serangan ini menandai sikap tegas dan dukungan penuh Indonesia.

Sebelumnya diberitakan, PM Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, mengeluarkan kecaman keras terhadap Israel menyusul serangan yang terjadi di ibu kota Doha pada Selasa (9/9/2025).

Dalam pernyataan resminya, Al-Thani tak segan menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, 'narsis' dan menilai serangan tersebut 'berbahaya.'

"Serangan dan penargetan ini tidak hanya melampaui hukum internasional, tetapi juga standar moral," kata Al-Thani.

Baca Juga: Aktivis Gelar Aksi Protes Provokatif Terhadap Israel, Main Bola Gunakan Replika Kepala Netanyahu

Ia juga menyoroti ironi serangan tersebut, di mana Qatar adalah negara mediator yang memfasilitasi perundingan damai dengan kehadiran delegasi dari Israel sendiri.

Serangan ini menewaskan seorang pejabat keamanan Qatar dan lima anggota Hamas. Al-Thani menegaskan bahwa Doha berhak untuk mengambil tindakan.

Qatar telah membentuk tim hukum untuk meninjau insiden ini guna memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Meskipun Al-Thani mengakui bahwa serangan tersebut telah mengubah lanskap perundingan yang sedang berlangsung, ia menegaskan bahwa diplomasi Qatar tidak akan terpengaruh oleh perilaku negara-negara seperti Israel.

"Mediasi diplomatik Qatar adalah bagian dari identitas ini dan akan terus berlanjut, dan tidak akan tergoyahkan dalam melanjutkan peran ini," tambahnya.

Qatar merupakan mediator utama dalam perundingan gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat untuk mengakhiri perang di Gaza.

Load More