Suara.com - Warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, yang kini sudah pindah ke rusunawa ternyata belum sepenuhnya hidup tenang meski sudah bebas dari penggusuran.
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih mengancam warga penghuni rusunawa memindahkah mereka ke panti sosial kalau tak mampu membayar biaya perawatan Rp10 ribu sehari atau Rp300 ribu sebulan.
"Kalau keberatan Rp10 ribu perhari (mah kebangetan). Saya tanya dia tinggal dirumah perlu ganti cat nggak? perlu, ganti seng nggak? pipa bocor dan engsel pintu, ganti nggak? Ganti kan. Ini Rp10 ribu perhatiin dia pakai pulsa HP lebih mahal saya kira," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/8/2015).
"Kami subsidi 80 persen. Kalau di apartemen mahal pun kamu bayar uang lingkungan nggak? Bayar, permeter sejutaan sebulan. Anda beli dan sewa itu di sana. Ini tidak beli tidak sewa, anda hanya tinggal di sana biaya perawatan keamanan kebersihan semua Rp10 ribu sehari," Ahok menambahkan.
Mantan Bupati Belitung Timur itu bahkan berencana memasukan warga Kampung Pulo yang merasa keberatan membayar iuran sebesar Rp10 ribu perhari untuk ke panti sosial.
"Yang ngaku nggak bisa bayar Rp10 ribu perhari, saya masukin ke panti. Duduk saja di situ ngipas-ngipas dan saya kasih makan Rp28 ribu sehari. Ini mah alasan saja warga," jelasnya.
Ahok bahkan meyakini, warga yang setiap tahunya selalu terkena banjir itu dapat semua tertampung di rusun.
Dia bahkan akan memberikan kemudahan pada warga yang tidak punya KTP DKI namun sudah tinggal lama di Kampung Pulo apabila mau mendapatkan rusun.
"Kemarin malah saya sudah kasih kemudahan, kalau kamu KTP non Jakarta pun punya pekerjaan tetap nyewa boleh ada tiga orang saksi, saya kasih anda KTP DKI, nggak perlu susah-susah," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta