Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sebenarnya pemerintah tidak menginginkan terjadinya kekerasan dalam proses penggusuran Kampung Pulo, Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Tapi karena situasi mendesak, aparat keamanan pun bertindak tegas.
"Kita nggak mau kekerasan kok. Kamu kalau nimpuk saya, saya tutupin gimana? Yang lempar duluan siapa? Orang selalu bolak balikin fakta," kata Ahok di Jalan Pluit Barat, Jakarta Utara, Jumat (21/8/2015).
"Saya bilang, saya pengikut Kristen, pengikut Yesus. Pendeta saya selalu bilang, Hok, kalau ada yang tampar pipi kirimu kasih pipi kanan. Gue bilang kalau orang tampar pipi kiri gue, gue pukul lo. Nggak ada pipi kanan. Enak aja lo kasih pipi kanan. Ya sama," Ahok menambahkan.
Seperti diketahui, penggusuran di Kampung Pulo, Kamis (20/8/2015), terjadi bentrok antara Satpol PP dan warga. Bentrok fisik menimbulkan korban luka di kedua belah pihak. Belakangan diketahui salah satu korban di pihak warga, Eko Prasetyo (22), merupakan korban salah sasaran karena yang bersangkutan kebetulan melintas di lokasi saat keributan pecah. Dalam insiden, aset pemerintah berupa satu alat berat juga dibakar warga.
Ahok kemudian membandingkan kalau yang menjadi korban adalah petugas Satpol PP tentu tidak ada yang membela dengan nilai-nilai kemanusiaan.
"Sekarang Satpol PP luka-luka, ditusuk PKL nggak pernah anda bilang manusiawi. Kemanusiaan. Emang Satpol PP bukan manusia? Jadi kalau PKL nyerang kita, kita yang salah? Enak aja," kata Ahok.
Ahok menegaskan pengamanan proses penertiban di Kampung Pulo merupakan kerjasaman antara pemerintah dan polisi. Polisi dikerahkan untuk membantu Satpol PP kalau diserang warga.
"Itu bukan soal tentara polisi. Kita Satpol PP aja lo hantam orang kita. Kalau udah berantem nggak ada polisi kita yang ditangkap," kata Ahok.
Dikritik DPRD
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta mengritik cara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur rumah warga di Kampung Pulo.
"Pemda harus kembali melakukan pendekatan secara persuasif dan manusiawi dan utamakan mereka segera masuk ke rumah susun (baru dibongkar)," kata anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman kepada Suara.com melalui pesan singkat.
Seperti diketahui, belum semua warga setuju direlokasi ke rumah susun, tapi tetap akan digusur sehingga mereka melawan. Mereka minta kompensasi yang benar-benar pas.
Menurut Prabowo, pendekatan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada warga belum kena sehingga masih ada penolakan.
Terkait dengan jatuhnya korban luka dalam keributan tadi, Prabowo meminta petugas medis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bisa cepat menanganinya. Bagaimanapun, katanya, mereka adalah warga Jakarta.
"Beri pengobatan buat penduduk yang terluka. Karena semua sudah terjadi dan berjalan," kata Prabowo.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Kemenkes Percepat Sertifikat Higiene untuk SPPG, Cegah Risiko Keracunan MBG
-
KPK Cecar Kabiro Humas Kemnaker Soal Aliran Uang Hasil Pemerasan K3
-
Forum Debat Mahasiswa Semarang: Suarakan Kebijakan Publik dan Masa Depan Indonesia
-
Kuasa Hukum Beberkan Alasan: Penetapan Nadiem Makarim Sebagai Tersangka Dinilai Cacat Hukum
-
Dua Sekolah Internasional di Tangerang Selatan Dapat Teror Bom, Saat Dicek Ternyata Nihil
-
Tebuireng Disebut Jadi Contoh Bangunan Pesantren Ideal oleh Menteri PU
-
Biaya Hanya Rp 75 Ribu, Ini Daftar Lokasi SIM Keliling DKI Jakarta Hari Ini
-
Kementerian PU Akan Mulai Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Berapa Perkiraan Biayanya?
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut