Suara.com - Seorang lelaki bersenjata berat melepaskan tembakan membabi buta di dalam sebuah kereta api yang melaju dari Amsterdam, Belanda ke Paris, Prancis pada Jumat (21/8/2015). Dua orang terluka dalam serangan keji itu, sebelum sang penyerang dilumpuhkan oleh dua penumpang asal Amerika Serikat.
Motif penyerangan itu belum diketahui, meski penegak hukum Prancis mengatakan pihaknya telah memulai investigasi kontraterorisme.
Tersangka, yang kemudian ditahan di sebuah stasiun di sebelah utara Prancis, diketahui berusia 26 tahun dan merupakan keturunan Maroko. Pemuda bersenjata itu juga sudah dikenali oleh badan intelijen Prancis.
Prancis sendiri kerap menjadi sasaran serangan terorisme. Sebanyak 17 warga negara itu tewas dalam sebuah seranga di Paris pada Januari lalu dan terakhir seorang manajer perusahaan dipenggal oleh orang yang diduga berafiliasi dengan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Saya mengecam sernagan atas kereta Thalys dan bersimpati kepada para korban," kata Perdana Menteri Belgia, Charles Michel. Serangan itu terjadi di dalam gerbong yang masih melewati wilayah Belgia.
Berdasarkan informasi awal, dua orang yang melumpuhkan penyerang itu adalah tentara AS yang menumpang kereta tersebut. Mereka mendengar pemuda itu mengisi senjatanya di dalam toilet dan mencegatnya ketika akan keluar dari kamar kecil itu.
Tersangka itu kemudian ditahan ketika kereta berisi 554 penumpang itu berhenti di kota Arras.
Belakangan diketahui penyerang itu menyembunyikan sejumlah senjata di dalam kopernya. Senjata-senjata itu antara lain senapan otomatis Kalashnikov, sebuah pistol otomais, dan pisau cukur. (CNA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Penghitungan Belum Rampung, KPK Sebut Kerugian Negara Gegara Kasus Haji Lebih dari Rp1 Triliun
-
Inspeksi Prabowo di Teluk Jakarta, TNI AL Unjuk Kekuatan Maritim Sambut HUT ke-80
-
Sempat Dilalap Api, Profil Kilang Minyak Dumai: Pemasok 16% Energi Nasional Berjuluk 'Putri Tujuh'
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju
-
KPK Kumpulkan Bukti Kasus Pemerasan TKA, Cak Imin hingga Ida Fauziyah Berpotensi Diperiksa
-
Sebelum Cecar Gubernur Kalbar Soal Kasus Mempawah, KPK Analisis Barang Bukti Hasil Penggeledahan
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta