Suara.com - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan proyek pembangunan DPR harus tetap melalui mekanisme sesuai dengan perundang-undangan.
"Para pimpinan DPR mengharapkan apa-apa yang dibahas banggar (Badan Anggaran) dan Kemenkeu harus melalui mekanisme proses yang sesuai perundangan-undangan. Dalam kaitan pembangunan gedung, kita serahkan pada dinamika proses pembahasan di banggar dan pemerintah," kata Taufik di gedung Nusantara III, DPR, Selasa (25/8/2015).
Taufik menambahkan proyek pembangunan tersebut tentu saja mempertimbangkan keadaan ekonomi Indonesia.
"Kita pasti memperhatikan segala aspek kemampuan dan ketersediaan dari pemerintah, artinya tidak ada kata harus. Semua perlu ada kajian-kajian yang lebih mendalam, mengingat tentunya situasi ekonomi yang sedang tidak bersahabat," kata dia.
Anggota Fraksi PAN mengatakan proyek pembangunan DPR perlu kesepakatan bersama dengan pemerintah.
"Kalau memang pemerintah mau mengkaji lagi silakan disampaikan bersama banggar. Kalau toh gedung ini dibangun, ini juga untuk negara, yang bangun juga bukan anggota DPR, tetapi pemerintah dan kementerian terkait," ujarnya.
Saat ini, DPR memiliki rencana tujuh proyek pembangunan, seperti museum dan perpustakaan, alun-alun demokrasi, jalan akses bagi tamu ke gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, pembangunan ruang anggota dan tenaga ahli, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPR.
Tujuh proyek pembangunan di lingkungan DPR tersebut ditaksir Kementerian Pekerjaan Umum akan menghabiskan dana sebesar Rp1,6 triliun.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Rekaman CCTV Detik-detik Pendopo FKIP Unsil Ambruk Viral, 16 Mahasiswa Terluka
-
Jeritan 'Bapak, Bapak!' di Tengah Longsor Cilacap: Kisah Pilu Korban Kehilangan Segalanya
-
Khawatir Komnas HAM Dihapus Lewat Revisi UU HAM, Anis Hidayah Catat 21 Pasal Krusial
-
Terjebak Sindikat, Bagaimana Suku Anak Dalam Jadi Korban di Kasus Penculikan Bilqis?
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI