Suara.com - Pemerintah Malaysia tidak main-main soal ancaman blokir situs-situs yang mengeluarkan proaganda anti pemerintah. Pemblokiran itu benar-benar terajadi.
Salah satu situs yang diblokir milik kelompok pro-demokrasi, Bersih yang kencang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Najib Razak atas tuduhan korupsi. Salah satunya tuduhan terlibat skandal 1MDB dan sumbangan multi-juta dolar yang dikirim ke rekening pribadinya.
www.bersih.org tidak dapat diakses di Malaysia sejak Jumat hari ini. Sehari sebelumnya pemerintah sudah memblokir situs-situs yang menyebarkan 'kebencian' terhadap Najib. Berwenang Kuala Lumpur telah menolak izin aplikasi Bersih.
Surat kabar Star mengabarkan pemerintah akan menggunakan angkatan bersenjata jika pemerintah mengumumkan keadaan darurat. Sementara saat ini perekonomian Malaysia tengah jatuh dengan keadaan kepecayaan publik yang menurun.
Sebelumnya masyarakat sipil Malaysia mengancam akan demo besar-besaran di Kuala Lumpur. Akan ada banyak jalan yang ditutup. Ribuan demonstran berbaju kuning akan berkumpul di 5 titik di kota itu, Sabtu besok.
Najib pun tidak terima dengan aksi demo itu. Sebab berdekatan dengan HUT Malaysia, 31 Agustus.
"Mungkin ada perbedaan pendapat dan keyakinan di antara kita, tapi Hari Nasional tidak boleh dijadikan panggung untuk urusan sengketa politik," kata Najib dalam sebuah posting blog. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Arab Saudi Catat Lonjakan Wisatawan, Target 150 Juta Turis 2030 Dicanangkan
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Tinggal Hanya dengan Ayah, Ibu Bekerja di Luar Negeri, Kesepian Jadi Pemicu?
-
Menkeu Purbaya Mendadak Banjir Karangan Bunga: Ompreng MBG dari China Bikin Produsen Lokal Menjerit!
-
Segera Sidang, JPU KPK Limpahkan Perkara Eks Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Ginting Dkk ke PN Medan
-
Komnas HAM Dorong Revisi UU untuk Atasi Pelanggaran HAM, Diskriminasi, dan Kekerasan Berbasis Gender
-
Anggaran Subsidi Pangan Dipangkas, PAN: Anak Buah Gubernur Berbohong Warga Tak Suka Daging dan UHT
-
Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan Ditolak 3 Fraksi, Ketua DPRD DKI Tetap Sahkan Raperda APBD 2026
-
Survei KPAI: 35,9 Persen Anak Pernah Terima Menu MBG Mentah Hingga Basi
-
Roy Suryo Klaim Siap Diperiksa Sebagai Tersangka Ijazah Jokowi, Sindir Kasus Silfester Matutina
-
Langkah Mengejutkan Prabowo-Albanese: Apa Isi Perjanjian Keamanan Baru yang Mengguncang Kawasan