Suara.com - Pemerintah Kerajaan Malaysia kembali mengusir 77 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja secara ilegal di Negeri Sabah ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Pengusiran TKI ilegal ini berdasarkan berita acara serah terima dari Konsulat RI Tawau kepada Imigrasi Unit Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan nomor 440/Kons/VIII/2015 tertanggal 27 Agustus 2015.
Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Internasional Tunon Taka, Nasution di Nunukan, Kamis malam (27/8/2015), menyebutkan jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang diusir yang kedua kalinya pekan ini mencapai 77 orang yang terdiri 71 laki-laki, empat perempuan dan dua anak perempuan.
Adapun jenis pelanggaran yang dilakukan sehingga diusir adalah kasus keimigrasian (54 orang), kasus narkoba (22) dan satu orang tindak kriminal lainnya dan semuanya telah menjalani hukuman di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Sandakan Negeri Sabah.
Darman (42), WNI yang diusir kali ini mengatakan, dirinya bersama enam temannya tertangkap aparat kepolisian negeri jiran ketika sedang menunggu kendaraan menuju Tawau dengan tujuan kembali ke Kabupaten Nunukan mengurus paspor atas perintah majikannya di perkebunan kelapa sawit Sugud Sandakan.
"Saya ditangkap sama-sama enam teman waktu menunggu kendaraan menuju Tawau untuk mengurus paspor di Kabupaten Nunukan," ujar dia saat didata oleh Satgas Penanggulangan WNI Bermasalah di Pelabuhan Tunon Taka.
Sebenarnya pria dua anak asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan ini mengatakan, baru satu bulan bekerja di negara itu sebagai buruh panen kelapa sawit namun nahas yang dialaminya itu dirinya dihukum selama empat bulan karena tidak memiliki paspor.
Ia mengatakan tetap akan kembali bekerja di Malaysia karena dua anak dan istrinya tinggal di negara itu secara ilegal. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun