Suara.com - Tidak hanya rupiah, ringgit Malaysia pun terhantam menguatnya dolar Amerika Serikat. Bahkan ringgit Malaysia paling rendah sejak 1998.
Saat ini nilai tukar ringgit terus terjun di level 4 ringgit perdolar AS. Ini karena banyak investor di Malaysia jual aset di tengah pelambatan ekonomi di Negeri asal Petronas itu.
Selain itu kasus skandal Perdana Menteri Najib Razak juga ikut menghantui ringgit. Penurunan nilai yuan oleh Cina juga semakin menekan ringgit. Sehingga ringgit menjadi mata uang yang performanya terburuk di Asia dalam waktu 12 bulan terakhir.
Bloomberg melansir, aksi pelebaran dong Vietnam Rabu (12/8/2015) ini menambah spekulasi pembuat kebijakan akan menyalakan kembali perang mata uang untuk melemahkan nilai tukar. Sehingga ekspor pun goyah.
Sampai Rabu sore ini, ringgit jatuh 1,9 persen menjadi 4,0365 ringgit perdolar AS. Sementara indeks saham Malaysia menuju penutupan terendah sejak Februari 2013 dan 10 tahun yield obligasi pemerintah naik ke tertinggi sejak 7 bulan lalu.
Sebelumnya, laporan perekonomian Malaysia menunjukkan pertumbuhan ekonomi Malaysia di kuartal kedua melambat menjadi 4,5 persen dari 5,6 persen pada tiga bulan sebelumnya. Itu akan menjadi laju paling lambat sejak awal 2013. Ekspor turun di selama enam bulan pertama tahun 2015. terutama pada pengiriman dari Cina sebagai pasar terbesar negara Asia Tenggara. (Bloomberg)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember