Suara.com - Seorang siswi SMP di Kota Bandung, Jawa Barat, FD (13) ditemukan tewas belumuran darah di bagian kepala di pematang sawang Jalan Inpeksi Cidurian Kota Bandung, Senin.
Saksi mata Dedi Supriatna (31) mengatakan sebelum korban ditemukan tewas, korban sempat terlihat bersama seorang teman lelakinya mengobrol di pematang sawah.
"Setelah itu keduanya terlihat sedang cekcok. Saya yang tak jauh dari keduanya melihat korban dipukul menggunakan palu oleh laki-laki tersebut dan si korban teriak minta tolong, terus saya teriaki 'hei jangan dipukuli'," kata dia seperti dikutip Antara.
Ketika dirinya hendak menghampiri korban, laki-laki yang memukul korban tersebut langsung kabur dari lokasi kejadian.
"Terus saya langsung kejar dia, namun tak terkejar, saya balik lagi. Saat saya lihat korban sudah tak bernyawa," kata Dedi.
Melihat kejadian tersebut ia langsung menghubungi polisi dan tak lama setelah itu anggota kepolisian Polsek Ranca Sari bersama Tim Inafis Polrestabes Bandung dengan didampingi unit PPA Polrestabes Bandung datang untuk olah TKP.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Ngajib mengatakan, korban mengalami luka parah di bagian kepala akibat pukulan benda keras.
"Jadi ada luka sobek di telinga korban dengan panjang luka empat cm dan lebar satu cm, kita masih akan dalami dan juga melakukan pemeriksaan para saksi-saksi. Beberapa alat bukti juga sudah kita amankan," kata dia.
Alat bukti yang diamankan, kata dia, di antaranya palu dan juga kendaraan roda dua milik korban yang berada di lokasi kejadian.
Saat ini kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian siswi SMP tersebut ditangani Unit PPA Satreskrim Polrestabes Bandung.
Tag
Berita Terkait
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Polda Banten Ikut Turun, Buru Fakta di Balik Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?