Suara.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan paket kebijakan yang diantaranya bertujuan untuk membereskan permasalahan yang sedang menghambat perekonomian nasional segera disosialisasikan kepada para pengusaha atau pebisnis.
"Ini akan segera dilakukan dan diimplementasikan kepada pelaku bisnis," katanya kepada Antara seusai mengikuti rapat koordinasi terkait paket kebijakan ekonomi di Jakarta, Kamis malam.
Pramono menjelaskan paket kebijakan yang akan diumumkan dalam waktu dekat terkait deregulasi peraturan diantaranya masalah bongkar muat di pelabuhan (dwelling time) serta masalah sertifikasi halal.
"Di peraturan bagaimanapun harus ada benefit buat bangsa dan negara, tapi jangan ada yang tumpang tindih, misalnya mengenai sertifikasi halal. Padahal dalam aturan main ada yang telah mengatur jelas," katanya.
Selain itu, Pramono menambahkan, contoh lainnya ada deregulasi peraturan terkait Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur persyaratan tarif tenaga listrik, karena implementasinya bertentangan dengan peraturan menteri terkait.
"Ada persoalan dalam pelaksanaannya, akhirnya menjadi penghambat dan menambah beban. Padahal UU mengatur jelas, peraturan menteri juga jelas, dan implementasinya pada direktur pelaksana di lapangan juga jelas," katanya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menambahkan salah satu usulan deregulasi peraturan yang diusulkan pihaknya yaitu terkait UU hortikultura, yang selama ini justru dirasakan menghambat proses investasi.
"Kami mengusulkan telaah terhadap ketentuan UU hortikultura, karena selalu menjadi pertanyaan terutama soal divestasi. UU itu menambah investasi tidak, malah berkurang investornya, karena harus melakukan divestasi," katanya.
Selain itu, ada beberapa inisiatif lain dari BPKM terkait peraturan yang mesti direvisi untuk membenahi iklim investasi yaitu deregulasi dalam UU Sumber Daya Air dan beberapa peraturan daerah yang dirasakan masih menghambat.
"Untuk UU SDA posisi kami meminta harus segera diberikan kepastian hukum. Selain itu, harus ada mekanisme yang membatalkan (berbagai) Perda itu dengan cepat. Ini prinsipnya, dan nanti diumumkan lewat Inpres," kata Franky.
Menurut rencana, pemerintah segera mengumumkan paket kebijakan ekonomi yang terkait dengan deregulasi peraturan untuk mempercepat investasi sektor industri dan perdagangan, terlebih dahulu, paling lambat minggu depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?