Suara.com - Anggota Komisi Kepolisian Nasional Hamidah Abdurrahman menilai wajar Komisaris Jenderal Budi Waseso dimutasi menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional. Di organisasi Polri, pergantian jabatan merupakan hal yang lumrah dan sudah diatur.
"Kita semua (Kompolnas) menghormati keputusan yang sudah dibuat oleh Kapolri," kata Hamidah saat dihubungi Suara.com, Jum'at (4/9/2015).
Menurut Hamidah mutasi jabatan tersebut tak ada kaitannya dengan kepentingan politik.
"Sangat wajar dan biasa saja, tidak ada hal yang lain," ujarnya.
Namun, Hamidah tidak bisa menilai apakah pengganti Budi Waseso, Komisaris Jenderal Anang Iskandar, tepat atau tidak.
"Yang memutuskan baik atau tidak pantasnya karena bukan kami (Kompolnas) jadi kami tidak tahu," katanya.
Kompolnas berharap Anang Iskandar bisa bekerja dengan baik.
Anang Iskandar sebelumnya ditunjuk untuk menggantikan Budi Waseso menjabat Kepala BNN.
Wakil Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan menyayangkan Budi Waseso dimutasi ke BNN.
Trimedya menyebut mutasi jabatan ini bermuatan politis untuk mengamankan bisnis di lingkaran kekuasaan.
"Ya memang kasusnya ini muatan politis, jadi mutasi Buwas bukan mutasi biasa tapi mutasi ini akibat dari penanganan sebuah perkara ya Buwas korban kekuasaan pusat-pusat bisnis," kata Trimedya.
Trimedya juga menyesalkan sikap para pimpinan Polri yang terkesan pasrah dengan pergantian Budi.
"Kita menyayangkan tidak ada pembelaan dari Polri, karenanya Buwas korban dari penanganan kasus Pelindo," kata dia. (Nur Habibie)
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?
-
Hampir Sebulan Pasca Banjir Bandang, Aceh Tamiang Masih Berkubang Lumpur dan Menahan Lapar
-
Sikap PKB Usai Kiai Ma'ruf Amin Pilih Jalan Uzlah
-
Dari Masa ke Masa UMP DKI Jakarta Dalam 9 Tahun Terakhir
-
Rencana Nominal Kenaikan Jadup Korban Bencana Masih Tunggu Arahan Presiden
-
Punya Kafe di Bandung hingga Korsel Tapi Tak Masuk LHKPN, Ridwan Kamil Bakal Diperiksa KPK Lagi
-
Jampidsus Tegaskan Ada Keterlibatan Riza Chalid Dalam Dugaan Kasus Korupsi Petral
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional
-
SBY: Penanganan Bencana Tidak Segampang yang Dibayangkan, Perlu Master Plan yang Utuh
-
Ketuk Hati Kepala Daerah, Mendagri Tito: Bantu Saudara Kita di Sumatera yang Kena Bencana