Suara.com - Sebanyak 10 jenazah warga negara Indonesia (WNI) korban tewas kapal tenggelam di Sabak Bernam, Malaysia, telah berhasil diidentifikasi. Ini secara langsung di Rumah Sakit Ipoh maupun di KBRI Kuala Lumpur melalui foto jenazah.
"Kini terdapat 10 jenazah yang telah berhasil diidentifikasi baik oleh keluarga langsung maupun dari dokumen yang menempel di badan," demikian keterangan KBRI Kuala Lumpur, Sabtu (5/9/2015) malam.
Sabtu kemarin terdapat dua keluarga yang datang ke KBRI dan satu di antaranya telah mengidentifikasi anggota keluarganya atas nama Ismadani. Satgas KBRI KL juga telah mendapat informasi bahwa ditemukan lima jenazah lagi Sabtu kemarin.
Dengan demikian, total jenazah yang ditemukan berjumlah 29 jenazah. Sedangkan korban selamat tetap berjumlah 20 orang.
KBRI Kuala Lumpur membentuk posko di Rumah Sakit Ipoh untuk membantu keluarga mengidentifikasi korban meninggal dan memfasilitasi pemakaman/repatriasi jenazah ke Indonesia.
Sementara itu, dari berbagai laporan yang masuk ke KBRI, tercatat terdapat 62 orang yang dilaporkan hilang oleh keluarganya dan diduga ikut serta naik ke kapal nahas tersebut. KBRI telah menemui para korban selamat di APMM Klang dan membantu menghubungi keluarga baik di Malaysia maupun di Indonesia.
Nama-nama empat korban yang selamat adalah Irwansyah (44) asal Dusun VI Desa Air Genting, Kecamatan Air, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Kedua, Mohd Hanafiah (35) asal Desa Bukit Lintang, Kecamatan Langgahan, Kabupaten Pantai Labuh, Aceh. Ketiga Indra Syahputra (31) asal Binjai Barat, Medan, Sumut. Keempat, Baital Syahputra (21) asal Laule Abdiah Aceh Selatan.
Selanjutnya, Tim SAR terus melakukan pencarian dan penyelamatan. Aset yang digunakan pada hari ini berupa 3 kapal APMM, 3 boat APMM, 2 kapal Angkatan Laut Malaysia dan 2 helikopter. Satgas KBRI KL masih terus melakukan koordinasi dengan APMM guna memonitor operasi penyelamatan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
AGRA Sebut Longsor di PT Freeport Hanya Puncak Gunung Es dari Eksploitasi Mineral di Papua
-
Media Luar Negeri: AS Menyusup Tunggangi Demo Nepal dan Indonesia?
-
Kapolri Listyo Sigit Mau Dicopot Prabowo Lewat Komisi Reformasi Polri? Begini Fakta versi Istana!
-
Raja Ampat Kembali Dikeruk PT Gag Nikel, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Kerusakan Mustahil Termaafkan!
-
Di Balik Ledekan Menkeu Purbaya ke Rocky Gerung, Malah Diduga Sarkas pada Jokowi
-
Bikin Gempar Warga Cipayung, Polisi Buru Orang Tua Pembuang Bayi di Waduk Cilangkap
-
Soal Kemungkinan Periksa Ketua Umum PBNU Gus Yahya dalam Kasus Haji, Begini Jawaban KPK!
-
YLBHI Desak Tim Independen Komnas HAM Dkk Usut Dugaan Pelanggaran HAM Berat pada Kerusuhan Agustus
-
KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Haji Melalui Pemeriksaan Ustaz Khalid Basalamah
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?