Suara.com - Kualitas udara di Kota Palembang, Sumatera Selatan makin buruk karena berada di atas ambang normal. Ini dapat membahayakan kesehatan manusia.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel, Indra Purnama menjelaskan udara buruk itu dikarenakan asap dari kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau ini yang semakin pekat.
Berdasarkan rekaman alat pemantau partikular meter PM 10 di Stasiun Klimatologi Kenten Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumsel beberapa hari terakhir, kualitas udara di Palembang sudah berada di atas ambang normal 150 mikro gram/m3.
Kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten di Sumsel terus terjadi. Sehingga menimbulkan kabut asap yang pekat dan mengakibatkan kualitas udara berada di atas ambang baku mutu atau di atas ambang normal terutama pada pagi.
Kategori kualitas udara pada waktu tersebut berada pada level tidak sehat hingga sangat tidak sehat, dengan nilai berkisar 200-300 mikro gram/m3. Kategori kualitas udara 0-50 mikro gram/m3 baik, kemudian pada level 50-150 sedang, 150-250 tidak sehat, 250-350 sangat tidak sehat, dan pada level lebih dari 350 mikro gram/m3 berbahaya, katanya pula.
Kondisi kualitas udara di wilayah Kota Palembang berada pada level tidak sehat hingga sangat tidak sehat. Masyarakat di Bumi Srwijaya itu diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah/ruangan dan menggunakan masker, agar mencegah terhirup udara kotor yang berasap dan terdapat abu sisa kebakaran hutan dan lahan secara langsung.
Kebijakan Dinas Pendidikan Kota Palembang meliburkan pelajar pada saat kondisi kualitas udara buruk saat ini dinilai sangat tepat karena anak-anak sangat rentan terserang penyakit. Dengan melakukan berbagai tindakan antisipasi itu, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit lainnya yang dipicu oleh kualitas udara yang buruk sekarang ini, kata Indra lagi.
Sebelumnya, Kepala Puskesmas Merdeka Palembang dr Desty Alsen mengatakan, pada September ini terdapat ratusan warga kota ini mulai terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA karena tidak kuat menghirup udara yang tercemar polusi asap dari kebakaran hutan dan lahan. Dalam sepekan terakhir, pihaknya telah melayani masyarakat yang mengeluhkan mengalami gangguan penyakit ISPA dan batuk akibat alergi asap.
"Dalam sepekan terakhir, setiap hari ada 10--20 orang yang berobat di puskesmas ini mengeluhkan gangguan pada saluran pernapasannya dan batuk-batuk. Karena itu, diimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan," ujar dr Desty lagi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram