Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai ada 2.000 oknum mafia yang memanfaatkan program Rumah Susun (Rusun) untuk mendapatkan keuntungan.
Ahok menjelaskan, saat ini Pemprov DKI telah membuat standard operating procedure (SOP) untuk penghuni Rusun. Dalam aturan tersebut menegaskan, siapaun penghuni rusun harus memiliki KTP beralamat Rusun. Namun, masih banyak yang belum berganti alamat.
"Saya udah bikin SOP, siapapun yang pindah rusun harus ganti alamat rusun. Sehingga buka rekening bank langsung tercantum alamat rusun. Tapi nggak mau, masih main," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/9/2015).
"Dapat namanya hampir 2.000 yang main seperti itu. Kamu kalau lima juta sudah dapat Rp10 miliar," Ahok menambahkan.
Menurut Ahok, banyak pegawai di dinas terkait yang masih bermain. Sebab banyak warga di Rusun alamat tinggalnya tidak sesuai.
"Orangnya tidak ganti KTP Rusun tapi banknya dibikinin. Makanya saya teken kemarin. Saya tidak mau tahu siapapun yang punya rekening bank kalau alamatnya nggak sesuai Rusun diusir," jelasnya.
Ahok juga telah menginstrusikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta untuk mengecek seluruh penghuni rusun yang KTP-nya belum beralamat Rusun.
"Misalnya kamu dapat pindah dari Muara baru ke Marunda, udah jadi KTP Marunda. Udah dapat rusun eh kamu pindah keluar lagi dari Marunda, dapat duit lagi di situ. Yang Marunda ganti lagi. Berarti kamu jual kan? Masuk orang baru," kata Ahok.
"Jadi dari 2013-2014 mereka main. Ini kayak mafia rusun. Hampir 2.000 yang main," jelas Ahok.
Berita Terkait
-
Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!
-
PGAS Perluas Pasok Jargas ke Rusun Wisma Atlet
-
Imbas Dana Transfer ke Jakarta Dipangkas Rp15 Triliun, Pembangunan Rusun hingga GOR Terancam Ditunda
-
Pengamat Sarankan Pramono Bangun Rusun di Blok M: Bakal Diminati Gen Z
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api