Suara.com - Wakil Kanselir Jerman Sigmar Gabriel mengatakan, Jerman kemungkinan menerima sejuta pencari suaka untuk pengungsi pada tahun ini. Angka ini naik dari 800.000 pendatang, yang diperkirakan sebelumnya.
"Banyak isyarat bahwa Jerman tahun ini akan menerima bukan 800.000 pengungsi seperti yang diperkirakan Kementerian Dalam Negeri, melainkan sejuta," katanya kepada anggota partai Demokrasi Sosial, yang berhaluan tengah-kiri.
Jerman, yang menjadi tujuan favorit gelombang pencari suaka, Minggu (13/4/2015) kembali menerapkan pemeriksaan jati diri pendatang. Pemeriksaan dilakukan pada mereka yang melakukan perjalanan di wilayah bebas paspor Schengen, khususnya kebalikan dari tindakan membuka pintu bagi pengungsi Suriah.
"Siapa pun yang mengajukan suaka di tanah Jerman, diperkenankan tinggal di sini hingga keputusannya keluar. Kami tidak mengubah itu," ujar Gabriel.
Menurutnya ini, ditujukan untuk mengawasi perbatasan yang tidak dapat dilihat dan dalam keadaan perkecualian dan mengembalikan kebijakan aturan penanganan pengungsi.
"Ini juga merupakan isyarat yang jelas bagi mitra-mitra Eropa, bahwa Jerman, meskipun kami sudah siap untuk berusaha, tidak dapat berjalan sendiri dan menerima semua pengungsi," katanya.
Ia menambahkan bahwa Jerman sangat kuat dan mampu melakukan banyak hal. Meskipun dengan niat yang baik, kapasitas untuk menerima orang-orang ini telah mencapai batas--khususnya dalam arus pengungsi yang melaju cepat.
Ia mengatakan bahwa semua menteri memberikan syarat bahwa kapasitas mereka untuk menampung pendatang baru sudah hampir habis.
"Meskipun sudah mengadakan pembicaraan dengan mitra-mitra Eropa, kami belum berhasil mencapai pemecahan masalah secara bersama bagi krisis pengungsi," kata Gabriel.
"Tidak ada negara yang dapat menerima pengungsi sendirian, sangat penting untuk memperjelas masalah itu bagi para negara tetangga," katanya. (Antara/AFP)
Berita Terkait
-
Akhir Era Assad: Gelombang Kepulangan Pengungsi Suriah Dimulai
-
Suriah Terjebak Krisis Paling Serius di Dunia: 16,5 Juta Orang Butuh Bantuan Mendesak
-
Era Baru Suriah? 81.000 Pengungsi di Turki Pilih Kembali ke Tanah Air
-
Eksodus Pengungsi: 52 Ribu Warga Suriah Tinggalkan Yordania Menuju Suriah
-
Kondisi Aman di Suriah? 18.000 Pengungsi Pulang Kampung dari Yordania usai Assad Lengser
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Pemerintah Kebut Sertifikasi Dapur MBG, Janjikan Status PNS untuk Ribuan Ahli Gizi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini