Suara.com - Otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, menyatakan sebanyak 44 penerbangan menuju dan dari Pekanbaru dibatalkan akibat asap dari kebakaran lahan dan hutan di Sumatera.
"Sampai jam 17.00 WIB ini, ada 44 penerbangan dibatalkan baik rute domestik maupun internasional," kata Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Hasnan Siregar di Pekanbaru, Rabu (16/9/2015).
Dia melanjutkan pembatalan tersebut dilakukan sejak Selasa (15/9/2015), sebanyak 40 penerbangan dan pada Rabu ini sampai sore hari empat penerbangan.
Maskapai pelat merah Garuda Indonesia memiliki tujuh kali penerbangan pergi pulang dalam sehari dari bandara setempat dengan rute Pekanbaru-Jakarta, sampai saat ini belum ada pemberitahuan.
"Sampai saat ini, Garuda rencana satu kali hari ini dari Jakarta. Tapi itu belum tahu kepastian jadi atau tidak," ucapnya.
Siregar merinci, sedikitnya terdapat enam maskapai baik rute domestik maupun internasional yang melayani penumpang seperti Susi Air dari Dabo Singkep, lalu AirAsia dari Kuala Lumpur, AirAsia dari Bandung, Batik Air dari Jakarta, Lion Air dari Jakarta dan Firefly dari Subang.
"Penyebab utama pada siang sampai sore hari ini karena jarak pandang tidak mungkin untuk proses pendaratan pesawat. Meski pada jam 14.00 WIB sempat sentuh 1.000 meter, tapi cuma sebentar. Kalau sekarang ini jam 17.00 WIB sekitar 700 meter," ucapnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru hari ini merilis berdasarkan sensor modis menggunakan satelit Terra dan Aqua terekam 419 titik panas (hotspot) di Pulau Sumatera.
Terbanyak berada di Provinsi Sumatera Selatan mencapai 335 titik panas, disusul Provinsi Jambi dan Provinsi Lampung masing-masing 70 titik panas.
"Di Riau terdeteksi terdapat 5 titik panas yang tersebar di Siak 1, di Indragiri Hilir 1 dan di Pelalawan 3 titik panas," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.
Secara umum, lanjut dia, cuaca di wilayah Provinsi Riau berawan disertai kabut asap. Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai angin kencang dan petir berpotensi terjadi pada sore atau malam hari.
"Hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah Riau bagian Utara, Tengah, Pesisir Timur dan Barat," tambahnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Siapa Dony Oskaria? Jejak Bankir Andal Pilihan Prabowo yang Kini Jadi Kepala BP BUMN
-
Uji Materi UU PDP di MK, Koalisi Sipil Minta Jurnalisme Tak Dianggap Perbuatan Melawan Hukum
-
Cederai Demokrasi! Guru Besar UI Kecam Keras Penangkapan Aktivis dan Penyitaan Buku Saat Aksi Demo
-
Roy Suryo Cs Bedah Buku Keliling 100 Kota, Sebut Ijazah Jokowi 99,99% Palsu dan Analogi Petruk
-
Diaspora Belanda Heran Lihat Aksi Relawan Jokowi Ancam Demo Pakai BH-CD: Negeri Ini Sedang Sakit
-
Dari KPK ke Istana: Profil Akhmad Wiyagus, Jenderal Integritas Kini Jadi Wamendagri
-
Profil Akhmad Wiyagus: Polisi Peraih Hoegeng Awards Dilantik Jadi Wakil Menteri Dalam Negeri
-
Pramono Tolak Atlet Israel Bertanding di Jakarta: Tak Ada Manfaatnya, Minta Visanya Tak Dikeluarkan
-
Makin Terpojok? Imigrasi Ungkap Nasib Buronan Riza Chalid di Luar Negeri usai Paspor Dicabut!
-
Mahfud MD Tantang Menkeu Purbaya Usut Kasus Dugaan Pencucian Uang Rp189 Triliun dalam Impor Emas