Suara.com - Warga Riau yang mengadu ke Komnas HAM menuding pemerintah abai terhadap kasus kebakaran hutan di sejumlah daerah Sumatera dan Kalimantan yang mengakibatkan warga mesti mengisap asap setiap hari.
Ketua Serikat Perempuan Indonesia dari Provinsi Riau yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Riau Melawan Asap, Helda Khasmi, menuding peristiwa kebakaran hutan yang berdampak ke warga ini merupakan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran HAM.
"Kami mengangap terjadi pelanggaran HAM di Riau, begitu juga dengan kawan-kawan di Jambi, Sumatera Selatan dan Kalimantan, hak untuk hidup dengan udara yang bersih dan sehat tanpa tercemar oleh asap," kata Helda di Gedung Komnas HAM, Jalan Latuharary Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2015).
Menurutnya sudah hampir sebulan masyarat bernafas dengan udara beracun. Bukan hanya itu, seluruh aktifitas persekolahan juga diliburkan selama satu bulan terakhir, sehingga anak-anak Riau tidak mendapatkan hak pendidikannya.
"Anak-anak kami sudah tidak bisa lagi mendapat haknya, hak untuk bermain, hak untuk belajar, karena sudah berminggu-minggu libur dan masih belum pasti sampai kapan," katanya.
Dia menilai, belum ada upaya serius pemerintah untuk melakukan evakuasi keluar dari Provinsi Riauterhadap kelompok rentan, misalkan anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui.
"Tidak ada evakuasi bagi anak-anak ataupun kelompok rentan yang lain, ibu hamil, ibu menyusui yaitu tetap berada di kota Pekan Baru dan di Riau secara umum, dengan menghirup udara yang beracun," tutupnya dengan penuh kesal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh