Suara.com - Ketua Tim Pengawas Haji DPR RI Fahri Hamzah mendesak Pemerintah Arab Saudi segera mengungkap indentitas semua korban meninggal maupun luka akibat tragedi Mina.
"Selayaknya Pemerintah Arab Saudi segera mengungkap identitas seluruh korban wafat (717 jamaah), nama, negara dan keterangan lain yang relevan," katanya kepada Antara di Jakarta, Jumat (25/9/2015) malam.
Pemerintah Arab Saudi juga perlu mendata segera jamaah yang terluka (863 jamaah) dan masih berada di rumah sakit atau di tempat penampungan lainnya.
"Pemerintah Indonesia harus segera berkordinasi dengan semua pihak dan bekerja secara proaktif untuk menjelaskan posisi dari 225 nama yang dikabarkan hilang," katanya.
Sebetulnya, kata Wakil Ketua DPR RI ini, tidak terlalu sulit untuk mengecek karena sejak awal database cukup lengkap untuk memantau kelompok dan pergerakan kelompok jamaah berdasarkan kloter, KBIH dan sebagainya.
"Maka dengan itu, kita berharap Pemerintah Indonesia secara maksimal menggunakan waktu dan fasilitas yang ada untuk mencari posisi sisa jamaah kita," katanya.
"Tentu kita berdoa dan berharap bahwa jamaah kita masih hidup dan berpindah konsentrasi tempat ibadah dan atau tempat tinggal sementara. Semoga tidak lagi terjadi penambahan jumlah korban meninggal dunia atau sakit," katanya.
Dia mengatakan, patut menjadi keprihatinan bersama karena akhirnya Pemerintah Indonesia mengungkapkan adanya total 225 jamaah haji Indonesia yang hilang atau belum teridentifikasi posisi mereka sejak tragedi Mina pada Kamis (24/9).
Mereka yang belum ditemukan tidak termasuk di dalamnya tiga yang sudah dipastikan wafat dan enam yang dirawat di rumah sakit.
Berita ini tentunya menambah terusik suasana dan ketenangan masyarakat Indonesia umumnya dan khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan.
Fakta ini tidak saja membuat Pemerintah Indonesia harus bertindak lebih cepat tetapi juga Pemerintah Arab Saudi harus lebih siap dan terbuka dalam mengendalikan dan mengomunikasikan manajemen jamaah sejak kedatangan sampai kepulangan khususnya di daerah rawan seperti Mina dan sekitarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Kemenhaj Resmi Usulkan Biaya Haji 2026 Sebesar Rp88,4 Juta
-
Estimasi Biaya Umrah Mandiri Terbaru, Lebih Murah dari Paket Travel?
-
Resmi Turun, Berapa Rincian Biaya dan Kuota Haji 2026?
-
Kuota Haji Jadi Bancakan Travel Nakal? KPK Sita Uang Asing dari Penyelenggara
-
Kisah Unik Hijrah Ivan Gunawan: Dulu Kritik Pengajian Bikin Macet, Kini Akrab dengan Habib
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
Terkini
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik
-
Kondisi FN Membaik Pasca Operasi, Polisi Siap Korek Motif Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Besok
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!