Suara.com - Pemerintah Kota Palangkaraya memperpanjang libur sekolah karena kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang merebak di sana. Ini dilakukan untuk keempat kalinya.
Sekolah yang diliburkan dari tingkat TK hingga SMA. Sebab kabut asap masih pekat dan dapat mengganggu kesehatan.
Informasi dari Dinas Pendidikan Kota libur para siswa diperpanjang dari 4-6 Oktober dan pada 7 Oktober 2015 kembali masuk sekolah seperti biasa, kata Guru SMP Katolik Palangka Raya Hertiani, Sabtu.
"Sekolah di liburkan ini sudah yang keempat kalinya sejak 10 September 2015. Kami berharap kabut asap ini segera teratasi. Kasihan para siswa sudah banyak tertinggal materi pelajaran karena kabut asap ini," ucapnya, Sabtu (3/10/2015).
Hertiani menyebut pemberian tugas saat libur sekolah sebenarnya kurang efektif mengejar ketertinggalan materi pelajaran. Sebab, ada sejumlah materi pelajaran yang belum diketahui dan harus mendapat penjelasan dari para guru.
"Para orangtua pun sebenarnya banyak yang komplen dengan panjangnya libur sekolah. Libur sekolah ini kan kebijakan Dinas Pendidikan. Tapi, memang kondisi kabut asap masih pekat dan sangat mengganggu kesehatan," kata dia.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palangkaraya sudah meliburkan sekolah sejak 10-16 September 2015, diperpanjang lagi 17-23 September 2015, dilanjutkan 25 September sampai 2 Oktober, dan kembali memperpanjang dari 3-6 Oktober.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palangka Raya, Norma Hikmah mengatakan, perpanjangan masa libur tersebut telah dikoordinasikan dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dan Wakil Wali Kota.
"Keputusan ini terpaksa dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak buruk kabut asap terhadap peserta didik, khususnya di Palangka Raya. Jangan sampai peserta didik sakit karena kabut asap," demikian Norma. (Antara)
Berita Terkait
-
Ada 232 Kasus Pembakaran Hutan di Sumatera dan Kalimantan
-
KLHK Akan Bangun Sekat Kanal di Lokasi Kebakaran Hutan
-
Kalteng Pakai Teknik 'Canal Blocking' Tanggulangi Kebakaran Lahan
-
Singapura Jadi Korban Asap Diminta Ketua DPR untuk Mau Mengerti
-
Rantis Water Canon Dikerahkan Bantu Padamkan Kebakaran Hutan
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh