Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise sudah mendengar kasus Putri Nur Fauziah, bocah perempuan berusia sembilan tahun yang ditemukan meninggal dalam kardus di Kampung Belakang, Jalan Sahabat, RT 6/5, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
"Saya baru dengar tadi pagi karena saya baru pulang dari New York mewakili dan mendampingi Pak Wapres (Jusuf Kalla) dalam menyampaikan statement nasional tentang gender quality, jadi saya belum tahu banyak," kata Yohana di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (4/10/2015).
Setelah mendengar kasus tersebut, Yohana menginstruksikan kepada staf khusus untuk mengumpulkan informasi.
"Saya sudah katakan kepada ajudan untuk meminta nomor HP-nya staf khusus saya untuk mengecek ini," kata Yohana.
Yohana mengatakan negara akan memberikan perhatian pada kasus kekerasan yang menimpa warga, khususnya kepada anak dan perempuan.
"Jadi pada saat ada kekerasan terjadi dimana, negara akan hadir di sana dan saya akan tetap dengan tim kita hadir di tempat itu," katanya.
Yohana berharap ke depan negara bisa menjawab permasalahan yang ada sehingga tidak terjadi lagi kasus kekerasan, terutama anak dan perempuan.
"Mudah mudahan kedepan kita bisa menjawab permasalahan yang ada terhadap kekerasan. Karena menurut analisa saya, kekerasan ini termasuk on go intradiction, tradisi yang dulu kita masih kecil suka dipukul orangtua sampai sekarang masih ada dan itu merupakan aib keluarga untuk melaporkan kemana-mana," katanya.
Di satu sisi, menurut dia, kesadaran masyarakat sekarang terhadap kasus kekerasan mulai meningkat.
"Dengan adanya undang-undang kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan anak. Sekarang masyarakat sudah mulai sadar melaporkan. Jadi apa yang dilihat kita harus apresiasi itu yang keluar di media itu bagian dari paradigma," katanya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti menduga Fauziah meninggal karena dicekik.
"Dugaan kematian korban karena cekikan pada leher," kata Krishna Murti.
Dugaan tersebut, kata Krishna, didasarkan pada hasil autopsi forensik Rumah Sakit Soekanto Polri Kramatjati, Jakarta Timur, yang dipimpin dokter Haris, pada Sabtu (9/4/2015) mulai 01.00 WIB hingga 02.00 WIB.
Tim dokter forensik, katanya, menemukan bekas kekerasan akibat benda tumpul pada bagian leher dan mulut Fauziah.
Korban disebutkan meninggal dunia 8 hingga 12 jam setelah makan atau sekitar pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB pada Jumat (2/10/2015).
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!
-
Gibran ke Korban Bencana Aceh: Tunggu ya, Kami Pasangkan Starlink
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL