Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan jarak pandang di ibukota Provinsi Riau tersebut kembali memburuk dengan jarak pandang berkisar 50 meter pada Kamis (8/10/2015).
"Kabut asap pagi ini bercampur dengan embun sehingga menyebabkan jarak pandang berkisar 50 meter. Jika dibandingkan dengan Rabu malam lalu (7/10/2015) kabut asap sempat membaik dengan jarak pandang berkisar 1.000 meter," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru.
Selain di Pekanbaru, kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut juga terpantau di sejumlah daerah di Riau. Kabut asap pekat terpantau di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu dengan jarak pandang berkisar 500 meter.
Sementara itu kabut asap masih terus menyelimuti wilayah Pelalawan dengan jarak pandang berkisar 200 meter. Selanjutnya di Kota Dumai kabut asap terpantau berkurang dengan jarak pandang berkisar 1.000 meter.
Sementara itu, BMKG merilis pada Kamis pukul 05.00 WIB Satelit Terra dan Aqua mendeteksi sebanyak 202 titik panas.
"Keberadaan titik panas masih terfokus di Provinsi Sumatera Selatan dengan 198 titik. Lainnya tersebar di Lampung dengan satu titik dan Bangka Belitung tiga titik," jelas Sugarin.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger kepada Antara beberapa waktu lalu mengatakan bahwa asap di Riau akan segera hilang jika penanganan serius di sektor "Hulu" bisa ditangani serius.
"Kabut asap ini adalah kiriman dan akan terus terjadi jika disumber asapnya tidak ditangani serius," ujarnya.
Di Riau sendiri penanganan kabut asap terus digalakkan. Dari sisi penegakan hukum Polda Riau telah menetapkan 58 tersangka pembakar lahan dan mendalami 18 korporasi yang diduga membakar lahan. Sementara itu hingga hari ini puluhan ribu masyarakat Riau terjangkit Infeksi Saluran Pernafasan Akut akibat asap tidak kunjung membaik.
Selanjutnya kabut asap yang melanda Riau menyebabkan Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru terganggu sejak awal September lalu. Setiap hari ribuan penumpang terlantar akibat puluhan penerbangan terganggu. (Antara)
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka