Ribuan nelayan tradisional dari sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Utara, terjerat hutang, akibat pengaruh kabut asap kiriman dari Provinsi Jambi dan Riau.
"Selama 10 hari ini para nelayan tersebut tidak lagi pergi melaut, karena asap tebal yang menyelimuti perairan Selat Malaka di Sumatera Utara," kata Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut, Fendi Pohan di Medan, Kamis (8/10/2015).
Fendi mengatakan, kabupaten yang dilanda kabut asap antara lain adalah Tapanuli Tengah, Asahan, Batubara, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat, Kota Medan, Tanjungbalai, Belawan dan beberapa daerah lainnya.
Ia mengingatkan semakin lama kabut asap menyelimuti Pantai Barat maupun Timur Sumut, maka akan bertambah beban penderitaan kehidupan nelayan kecil. Pasalnya, para nelayan tersebut tidak bisa bekerja seperti biasanya dan hanya berdiam diri di rumah. Sementara itu, keluarga dan anak-anak nelayan memerlukan biaya hidup, sehingga mereka terpaksa meminjam uang pada pengusaha atau tengkulak dengan bunga yang tak kecil.
"Sampai kapankah, beban penderitaan nelayan di Sumut ini, akan berakhir dan anak-anak mereka juga banyak yang putus sekolah akibat ketiadaan biaya," katanya.
Dia berharap pemerintah tidak hanya memberikan bantuan kepada korban atau masyarakat di daerah yang terjadi kabut asap seperti di Riau dan Jambi. Nelayan Sumut yang terkena dampak kabut asap kiriman juga perlu dipikirkan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Kapolri Turun Langsung Cek Karhutla di Riau, Gara-gara Asap Sampai ke Luar Negeri?
-
Karhutla Riau 2025: Cuaca Panas, Kebakaran Meluas hingga Asap ke Malaysia
-
Diprotes Malaysia, Mahfud MD Pastikan Tidak Ada Kiriman Asap ke Negara Tetangga
-
Malaysia Tawarkan Bantuan Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia
-
Kabut Asap Selimuti Kota Palembang
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai