Suara.com - Arab Saudi memanggil duta besar Ceko untuk memrotes terjemahan baru "Ayat-Aayat Setan" karangan Salman Rushdie, setelah buku tersebut memicu unjuk rasa besar dan ancaman kematian terhadap penulisnya.
Mengutip pernyataan sumber dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, kerajaan itu meminta Duta Besar Ceko menghentikan peredaran buku itu, yang dinilai menghina Islam dan Muslim.
Penerbit buku di Praha, Paseka, mengatakandan seperti dilansir Reuters , Minggu (11/10/2015), bahwa mereka tidak mendengar keluhan apa pun dan 5.000 buku yang diluncurkan pada April 2015 dan sudah hampir habis terjual.
Direktur Paseka, Filip Mikes, menyatakan menerbitkan 11 judul buku karya Rushdie.
"Kami telah dan akan terus menerbitkan karya Rushdie," katanya menambahkan.
Penerjemah buku "Ayat-ayat Setan" itu menggunakan nama samaran.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Ceko mengatakan bahwa proses penerbitan buku tersebut telah melalui pembahasan dengan pemerintah Arab Saudi. Duta besarnya pun sudah menjelaskan publikasi buku karya Rushdie di bawah hukum Republik Ceko.
Novel Rushdie itu, yang pertama diterbitkan pada 1988,menyulut kemarahan kalangan Muslim karena dinilai menghujat.
Setahun kemudian, mantan pemimpin tertinggi Iran, almarhum Ayatollah Ruhollah Khomeini, mengeluarkan fatwa menyeru Muslim membunuh penulis Inggris itu.
Fatwa tersebut memaksa Rushdie hidup dalam persembunyian selama sembilan tahun. Seorang penerjemah Jepang yang mengalihbahasakan novel Rushdie, ditikam mati pada 1991, sementara yang terlibat dalam publikasi novel tersebut juga diserang.
Novel keempat Rushdie yang mendapat penghargaan, dideskripsikan dalam situs web Paseka sebagai karya yang menggelikan dan filosofis, terus menuai protes sporadis sejak kegemparan pertamanya.
Iran sendiri mengancam memboikot Frankfurt Book Fair pekan depan karena Rushdie direncanakan memberi pidato pembukaan.
Agen Rushdie tidak segera menanggapi berbagai permintaan dan protes terkait "Ayat-ayat Setan" itu, yang diterbitkan dalam Bahasa Ceko. (Reuters/Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional