Suara.com - Majelis Hakim memvonis dua terdakwa sindikat narkotika internasional dengan hukuman mati di Pengadilan Negeri Rokan Hilir, Provinsi Riau, Senin (12/10/2015). Sidang putusan kedua terdakwa digelar terpisah.
Kedua terdakwa yakni Agus Arifin dan Sulaiman ditangkap saat membawa narkoba jenis sabu seberat 30 killogram pada bulan Mei 2015. Atas putusan itu kedua terpidana mengajukan kasasi.
Berdasarkan catatan Antara, ini adalah pertama kalinya Pengadilan Negeri (PN) Rokan Hilir memvonis mati terdakwa narkoba.
"Pertimbangan hakim adalah Indonesia sedang darurat narkotika. Pertimbangan kedua adalah barang haram ini dari luar, dari Malaysia, yang artinya kedua tervonis adalah bagian dari jaringan internasional dan berat barang bukti berdasarkan fakta dipersidangan jumlahnya lebih dari 30 kilogram," ujar Hakim Ketua Rudi kepada Antara usai sidang.
Vonis majelis lebih berat dari tuntutan Jaksa Penutut Umum (JPU) yang meminta keduanya dihukum penjara seumur hidup. Menurut Rudi, putusan itu telah melalui pertimbangan yang cukup lengkap.
Dia mengungkapkan, ada pertimbangan lain yang memberatkan terdakwa yakni sudah melakukan tindakan pengiriman barang haram dari Malaysia itu secara berulang.
Selain itu, saksi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dihadirkan di persidangan juga menyatakan narkoba jenis sabu yang diperkirakan merupakan jenis murni yang dalam prosesnya bisa dijadikan tiga kali lipat ketika diedarkan.
"Karena 30 kilogram sabu itu berdasarkan hasil laboratorium narkotika di Medan menunjukan itu sabu murni. Dengan asumsi per gram senilai Rp2 juta, maka bisa dikalikan tiga kali sehingga nilainya sama dengan Rp180 miliar," tegas Rudi.
Dia mengakui putusan mati dalam kasus narkotika di PN Rokan Hilir merupakan yang pertama kali, namun ini bukan perkara mencari popularitas.
"Kami tidak cari popularitas, meski ini pertama kali dilakukan di PN Rokan Hilir dan langsung dua sekaligus tervonisnya. Kami kira hukuman ini sudah adil," katanya.
Sebelumnya, Kepolisian Resort Rokan Hilir membekuk Agus Arifin dan Sulaiman di Jalan Raya lintas Sumatera. pada akhir Mei 2015. Mereka adalah dua dari tiga kurir narkoba jenis sabu seberat 30 kilogram yang diselundupkan dari Malaysia. Namun, dalam penangkapan itu ada satu tersangka berinisial M yang berhasil kabur.
Saat itu Tim Opsnal Polres Rohil sedang menggelar razia Operasi Patuh Lalu Lintas 2015. Tim mencurigai sebuah minibus Toyota Avanza dari arah Dumai menuju Medan, Provinsi Sumatera Utara. Mobil itu nekat menerobos petugas yang sedang melakukan razia, namun petugas berhasil menghentikan kendaraan tersebut.
Saat memeriksa mobil, petugas menemukan tiga tas koper besar yang diletakan di bawah jok mobil. Saat membuka koper petugas menemukan tiga tas koper berisi sabu yang sudah dikemas rapi.
Tiga orang yang ada di dalam mobil kemudian berusaha melarikan diri. Petugas hanya berhasil melumpuhkan dua orang setelah menembaknya dengan timah panas, sedangkan satu orang lagi berhasil kabur. (Antara)
Berita Terkait
-
Ammar Zoni Ngaku Dipaksa Akui Narkoba di Sel Hingga Singgung Pemukulan, Minta CCTV Rutan Dibuka
-
Ammar Zoni Jalani Sidang Lanjutan, Saksi Beberkan Temuan Narkotika di Sel Tahanan
-
Ammar Zoni Bantah Keras Kesaksian Petugas Rutan Salemba di Sidang Narkoba: Itu Bukan Barang Saya!
-
Perdana Sidang Tatap Muka, Ammar Zoni Tampil Kurus dan Curi Pandang ke Dokter Kamelia
-
Diizinkan Keluar dari Nusakambangan Buat Sidang Tatap Muka, Ammar Zoni Menangis Peluk Adik dan Pacar
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka