Suara.com - World Wide Fund for Nature (WWF), organisasi non-pemerintah internasional bidang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan, menambah wilayah konservasi atau kawasan lindung di wilayah Rawa Baki dan Vriendscape, Kabupaten Asmat Provinsi Papua.
"Jadi di wilayah Rawa Baki dan Vriendscape, Kabupaten Asmat ada penambahan kawasan konservasi, kawasan lindung di daerah itu," kata Communication Campaign and Outreach Coordinator WWF Indonesia-Program Papua, Andhiani M Kumalasari, di Sentani, Kamis (15/10/2015).
Ia mengatakan, kedua wilayah tersebut yang ditetapkan sebagai kawasan lindung itu, terdapat spesies endemik langka.
"Kita telah melakukan riset keanekaragaman hayati di Rawa Baki dan Vriendscap, terdapat banyak endemik langka," katanya.
Menurut dia, endemik langka yang didapati di kawasan tersebut total ada 68 tipe vegetasi yang terdiri dari 52 genus, 30 spesies tumbuhan, dan 23 spesies amfibi dan reptil.
Kemudian, 66 spesies burung dari 28 famili, di mana 26 di antaranya merupakan jenis burung yang dilindungi.
Ia mengatakan, sedangkan di wilayah sepanjang aliran sungai Siret dan Vriendschap terdapat 21 spesies ikan, (18 genus, 15 famili), 16 di antaranya merupakan spesies endemik papua.
"Dari hasil riset kami mengusulkan kedua wilayah tersebut menjadi kawasan lindung," jelasnya.
WWF dan perwakilan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Papua telah mendorong Bappeda Kabupaten Asmat untuk membuat rekomendasi berupa surat dukungan dan pernyataan resmi Kementerian Kehutanan terhadap usulan Rawa Baki dan Vriendscape sebagai kawasan lindung baru. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Rekaman CCTV Detik-detik Pendopo FKIP Unsil Ambruk Viral, 16 Mahasiswa Terluka
-
Jeritan 'Bapak, Bapak!' di Tengah Longsor Cilacap: Kisah Pilu Korban Kehilangan Segalanya
-
Khawatir Komnas HAM Dihapus Lewat Revisi UU HAM, Anis Hidayah Catat 21 Pasal Krusial
-
Terjebak Sindikat, Bagaimana Suku Anak Dalam Jadi Korban di Kasus Penculikan Bilqis?
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI